NEW YORK, KOMPAS.com - Terdakwa aksi teroris di New York, Amerika Serikat (AS) 31 Oktober, Sayfullo Saipov, memohon agar dirinya dibebaskan.
Dikutip dari Sky News dan The Guardian Selasa (28/11/2017), Saipov mengajukan pleidoi (nota pembelaan) di Pengadilan Distrik Manhattan.
Di hadapan Hakim Vernon Broderick, Saipov membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Pria 29 tahun asal Uzbekistan itu menerima 22 dakwaan setelah menewaskan delapan orang, dan melukai lusinan pejalan kaki di lintasan pesepeda dekat monumen World Trade Center.
Antara lain delapan dakwaan pembunuhan, 12 dakwaan percobaan pembunuhan, satu dakwaan menyediakan kebutuhan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca juga : Pasca-teror Truk, New York Pasang Pembatas Beton di Persimpangan Jalan
Lalu satu dakwaan lagi terkait kekerasan dan perusakan kendaraan bermotor yang berujung pada kematian pengguna jalan.
"Saipov membantah segala tuduhan tersebut, dan meminta dibebaskan," demikian reportase Sky News.
Tidak ada reaksi baik dari hakim maupun jaksa penuntut setelah pledoi Saipov.
Kuasa hukum Saipov yang disediakan pengadilan, David Patton, menolak berkomentar.
Sidang selanjutnya bakal digelar 23 Januari 2018 mendatang. Namun, kecil kemungkinan Saipov bakal lolos dari hukuman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.