Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hindari Atlet Israel, Pegulat Iran Diperintahkan untuk Kalah

Kompas.com - 29/11/2017, 08:43 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Rakyat  Iran menumpahkan kemarahan lewat media sosial menyusul kekalahan disengaja atlet gulatnya agar tak bertemu pegulat Israel di babak selanjutnya.

Lebih dari 12.000 komentar bernada kemarahan, kekesalan, dan pandangan politik ditumpakan lewat tagar antara lain #KamuHarusKalah menanggapi pertandingan Sabtu (25/11/2017) dalam kategori 86 kg kejuaraan dunia gulat senior U23 di Polandia.

Pegulat Iran Alireza Karimi-Machiani memimpin 3-2 namun sengaja kalah dari atlet Rusia Alikhan Zhabrailov, setelah mendapatkan perintah dari pelatihnya.

Alireza diperintahkan mengalah daripada menghadapi atlet Israel Uri Kalashnikov di putaran selanjutnya.

Baca juga : Di Olimpiade, Pejudo Mesir Tolak Jabat Tangan Atlet Israel

Iran tidak mengakui eksistensi Israel dan melarang atlet-atletnya bertanding melawan atlet Israel di pertandingan internasional.

Warga Iran yang menumpahkan kemarahannya lewat media sosial juga mengunggah tayangan pertandingan itu.

Di salah satu tayangan, suara pria yang diduga adalah pelatih Alireza Karimi-Machiani, terdengar mengatakan "kalah Alireza" walau atlet Iran itu tengah unggul.

Pelatih kemudian menghentikan pertandingan sebentar dan berbicara langsung kepada Karimi-Machiani yang akhirnya kalah 3-14.

Netizen bernama Damon Golriz‏ menulis, "Tragedi pahit satu bangsa terangkum dalam kurang dair dua detik: Dua kali, pelatihnya berteriak dalam bahasa Persia, "Ali bebaaz" (Ali kamu harus kalah). Mengapa? Hanya untuk menghindari pegulat Israel dalam perempat final. Sangat sedih."

Setelah kekalahannya, Alireza, peraih perunggu kejuaraan dunia 2015, mengunggah video di Instagram yang menunjukkan ia tengah berjalan di kota sambil mendengar lagu penyanyi Iran Dariush Eqbali, menyanyikan lirik, "Diam adalah kekuatan terakhir; Anda tak bisa mengambil hak kami."

Instagram kemudian dibanjiri lebih dari 13.000 komentar dan terus bertambah, seiring dengan viralnya video itu.

Sebagian komentar bersimpati dan sebagian lain mempertanyakan mengapa dia tak membiarkan perintah pelatihnya.

Baca juga : Dua Atlet Israel Dilarang Masuk Malaysia

"Saya sangat sedih dengna klip ini dan tak adil buat juara kami. Matilah diktator," tulis @davod.ahmadi23.

"Kamu salah Karimi. Kamu menerima kekalahan tanpa menyadari dampak kekalahanmu. Kamu jadi pion mereka," tulis pengguna lain @gh_shahraki.

Pejudo Mesir Islam El Shehaby (biru) menolak ajakan berjabatan tangan dari atlet Israel Or Sasson usai sebuah laga judo dalam ajang Olimpiade Rio 2016.Getty/Independent Pejudo Mesir Islam El Shehaby (biru) menolak ajakan berjabatan tangan dari atlet Israel Or Sasson usai sebuah laga judo dalam ajang Olimpiade Rio 2016.
Lebih dari 5.000 cuitan dengan berbagai tagar lain termasuk #kalah_alireza dan #SayaMintaKamuKalah menyusul pertandingan itu.

"Saya merasa pelatih Alireza Karimi sengaja meneriakkan "Kalah Alireza", "Kamu Harus Kalah".

"Ini adalah petunjuk buat kita ada orang kotor di balik kekalahannya. Kita perlu menunjukkan kotornya politik sejumlah orang kotor akan menyebabkan upayanya terbang bersama angin," cuit salah seorang pengguna Twitter,@persianhuman.

Ini bukan inisden pertama kalinya terjadi menyangkut atlet Iran. Sebelumnya, pelatih juga memaksa pegulat muda Peyman Yarahmadi untuk berpura pura cedera agar tak menghadapi atlet Israel.

Baca juga : Rebut Emas, Atlet Iran Dibebaskan dari Wajib Militer

Politik dan olahraga juga menghadapi benturan pada Olimpiade 2016 saat atlet Lebanon menolak naik bus yang sama dengan tim Israel.

Juga di Olimpiade Rio, atlet judo Mesir Islam El Shehaby disoraki saat menolak jabat tangan dengan pemain Israel Os Sasson.

Tetapi Agustus tahun ini, dua pemain sepak bola Iran tak menanggapi larangan dengan bermain melawan Israel untuk tim Yunani yang mereka bela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com