Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 3 Pekan Ditahan, Seorang Pangeran Senior Saudi Dibebaskan

Kompas.com - 29/11/2017, 06:45 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

RIYADH, KOMPAS.com - Seorang pangeran senior Arab Saudi yang pernah memimpin garda nasional, pada Selasa (28/11/2017) dibebaskan dari tahanan.

"Pangeran Mutaib bin Abdullah al Saud dibebaskan hari ini dan dia sudah kembali ke kediamannya di Riyadh," demikian juru bicara sang pangeran lewat Twitter.

Sejumlah anggota keluarga kerajaan juga sudah mengabarkan hal serupa lewat Twitter tetapi hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi dari pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya, dia bersama sejumlah pangeran dan puluhan orang lainnya ditangkap atas perintah putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, karena dituduh melakukan korupsi.

Baca juga : Arab Saudi Tawarkan Penyerahan Aset Tersangka Korupsi sebagai Ganti Kebebasan

Pangeran Mutaib bin Abdullah, putra mendiang Raja Abdullah, adalah sosok dengan "pangkat" tertinggi yang dibebaskan setelah penangkapan besar-besaran yang dimulai pada 4 November lalu.

Pangeran Mutaib ditahan karena dituduh melakukan korupsi dan sejak itu diyakini ditahan di hotel Ritz Carlton, Riyadh.

Pangeran berusia 65 tahun ini awalnya banyak dijagokan akan menduduki tahta Arab Saudi.

Posisinya sebagai komandan Garda Nasional menjadikan Mutaib pesaing potensial bagi Pangeran Mohammed bin Salman, yang sudah mulai mengkonsolidasikan kekuasaan sejak Juni lalu.

Putra mahkota yang akrab disebut MBS itu kemudian menangkap Pangeran Mutaib dan mendudukkan seorang pangeran yang kurang dikenal sebagai komandan Garda Nasional.

Meski menjadi pangeran senior pertama yang dibebaskan, tetapi hingga saat ini tak diketahui adanya proses hukum bagi Pangeran Mutaib dan mereka yang sudah ditahan selama tiga pekan.

Sehingga amat mungkin jika beberapa nama yang kurang dikenal publik Arab Saudi sudah terlebih dahulu dibebaskan.

Pangeran Mutaib dituduh menggelapkan uang, menyewa pekerja "hantu", dan menggunakan wewenangnya untuk memberi kontrak proyek pengadaan walkie-talkie dan pakaian anti-peluru bernilai 10 miliar dolar AS atau Rp 135 triliun.

Penangkapan sekitar 200 orang pangeran, pengusaha, dan pejabat itu banyak dinilai bermuatan politis, namun pemerintah Saudi bersikukuh langkah itu hanyalah bagian dari upaya pemberantasan korupsi.

Baca juga : Diduga Korupsi, Kekayaan Pangeran Arab Saudi Merosot Tajam

Meski demikian, satu hal pasti adalah, penangkapan besar-besaran itu mengurangi cukup siginifikan pesaing MBS dan sekaligus membuatnya menjadi sosok paling berkuasa di Arab Saudi saat ini.

Ayah MBS, Raja Salman, sudah berusia 81 tahun dan kesehatannya terus menurun. Saat ini, Raja Salman sudah memberikan tanggung jawab perekonomian dan pertahanan kepada Pangeran MBS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com