Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Dari Trump hingga Duterte: Saat Data Bukan Lagi Segalanya

Kompas.com - 28/11/2017, 22:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

BARU-BARU ini saya menjadi pembicara di Communications ASEAN Summit di Kuala Lumpur. Saat itu, saya sebagai seorang tukang cerita yang berada di antara para teknisi, pendiri bisnis start-up, dan data evangelist.

Pesan yang disampaikan beberapa pembicara tersebut begitu kuat dan jelas, “Selamat tinggal subjektivitas, abad ke-21 adalah era “Big Data”, penting untuk memiliki kemampuan mengolah berkwintal-kwintal byte data informasi

Benarkah itu?

Tahun lalu saat puncak pemilihan Presiden Amerika, saya berada di Houston, Texas. Saya menghabiskan waktu dengan keluarga Vidana, yakni dua bersaudara laki-laki keturunan Meksiko-Amerika yang tinggal di pinggiran kota yang kaya dengan minyaknya.

Kedua saudara yang menyukai senapan api ini merupakan pendukung keras Donald Trump meskipun mereka berdarah Latin. Ini membingungkan saya.

Mereka mendukung si rambut kuning jeruk yang bahkan telah mengancam untuk membangun tembok dan menendang keluar orang-orang seperti mereka!

Baca juga : Pengemudi Van Nekat Cegat Konvoi Mobil Presiden Donald Trump

Tetapi setelah saya menghabiskan beberapa hari bersama mereka, mengobrol sambil menikmati tacos di restoran Meksiko lokal, melihat-lihat toko senapan mereka, berbicara dengan orangtua, sepupu, kakek serta nenek mereka dan lainnya, saya mengerti mengapa mereka mendukung Trump.

Saudara-saudara Vidana adalah orang Meksiko-Amerika yang tinggal dipinggiran Kota Houston, Texas dan pendukung Trump yang setia.
Dok Karim Raslan Saudara-saudara Vidana adalah orang Meksiko-Amerika yang tinggal dipinggiran Kota Houston, Texas dan pendukung Trump yang setia.
Duduk di halaman belakang rumah mereka di mana terdapat sebuah lubang peluru di pagar akibat terkena tembakan seorang pengedar narkoba, saya benar-benar dapat merasakan rasa frustrasi mereka dengan status quo saat itu.

Keputusasaan mereka akan perubahan itu tidak ditangkap oleh survei yang harusnya menilai kekecewaan mereka dari skala dari 1 sampai 10. 

Pada hari pemungutan suara, The New York Times merilis sebuah prediksi bahwa kemungkinan Clinton akan menang adalah 85 persen. Setelah berpekan-pekan berbicara dengan masyarakat dari berbagai kalangan di seluruh Amerika Serikat, saya pun menjadi tidak begitu yakin.

Suatu malam, saat saya duduk di sebuah hotel area pedesaan di Michigan, yang menjadi pusat gelombang para pendukung Trump, saya tenggelam dengan perasaan bahwa mantan bintang acara televisi tersebut akan naik ke puncak.

Banyak kecemasan saya ketika ternyata dia berhasil melakukannya. Para pakar tercengang dan mungkin ada yang belum pulih dari kejadian tersebut.

Pada akhirnya, sifat naif akan ketergantungan pada data malah dapat mengecewakan kita. Jangan salah sangka. Data itu sebenarnya penting.

Semua fakta dan angka seperti pertumbuhan PDB, inflasi, tingkat pengangguran, dan nilai pendapatan adalah “tulang punggung” bagi sebagian analisis hebat.

Namun di dunia yang sudah ditenggelamkan oleh data, memahami angka-angka saja tidak cukup.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com