DHAKA, KOMPAS.com - Pemerintah Bangladesh mengumumkan bakal menyulap salah satu pulaunya menjadi kamp penampungan sementara etnis Rohingya.
Dilansir dari kantor berita AFP Selasa (28/11/2017), keputusan diketok sehari setelah Bangladesh dan Myanmar mencapai kesepakatan akan repatriasi Rohingya ke Rakhine (23/11/2017).
Baca juga : Myanmar-Banglades Sepakati Pengembalian Rohingya dalam 2 Bulan ke Depan
Dewan ekonomi nasional yang diketuai oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina memberikan lampu hijau untuk mengembangkan Pulau Bhashan Char.
Anggaran sebesar 280 miliar dolar AS, sekitar Rp 3,7 triliun, disiapkan untuk mendanai proyek tersebut.
Menteri Perencanaan Ziaul Islam berharap, pulau tersebut siap ditempati oleh pengungsi Rohingya Mei 2018 mendatang.
Sejak mengungsi dari Myanmar 25 Agustus lalu, sebagian besar dari 620.000 rakyat Rohingya menetap di kamp pengungsian di Distrik Cox's Bazaar.
"Perkiraan satu lakh (100.000) pengungsi Rohingya bisa diboyong ke sana," ujar Islam.
Angkatan laut menjadi penanggung jawab dari proyek pembangunan tersebut.
Proyek itu sempat diajukan pada 2015. Namun gagal karena Bhashan Char dianggap tidak layak huni.
Karena itu, Islam berujar selain pembangunan gedung, pemerintah bakal membangun bendungan untuk menangkal abrasi air laut, angin muson, hingga topan.
Baca juga : Dorong Penyelesaian Krisis Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.