WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan ucapan rasis ketika menerima pejuang veteran dari suku Indian Navajo.
Senin (27/11/2017), Trump menerima tiga pejuang veteran Navajo yang dikenal ahli dalam sandi perang di Gedung Putih.
Berkat sandi tersebut, AS memperoleh kemenangan dalam Perang Dunia I dan II.
Dilansir Sky News, Trump memuji veteran Navajo sebagai "orang-orang spesial" dan jasa mereka terhadap AS sangat luar biasa.
"Anda tahu, kami memiliki anggota Kongres di sini beberapa tahun lalu. Mereka menyebutnya Pocahontas. Namun, saya tetap menyukai Anda. Anda sangatlah spesial," kata Trump.
Ucapan Trump merujuk kepada Senator Elizabeth Warren yang berasal dari Partai Demokrat.
Baca juga: Pengemudi Van Nekat Cegat Konvoi Mobil Presiden Donald Trump
Adapun Pocahontas adalah putri Indian dari suku Powhatan yang menyelematkan koloni Inggris dari serangan sang ayah saat 1607.
Penyebutan "Pocahontas" merupakan bentuk sindiran Trump kepada Warren.
Sebab, saat melakoni kampanye pemilihan anggota Senat dari Massachusetts 2013, Warren menyebut dia memiliki darah suku Indian.
Pada pemilu presiden 2016, Trump berkata Warren tidak bisa membuktikan dirinya bahwa dia memiliki garis keturunan Indian.
Namun, ucapan Trump itu membuat dirinya dicap rasis.
Presiden wilayah Navajo, Russell Begaye, berkata perkataan Trump "tidak peka secara kultural"
Namun, Begaye menyatakan, suku Navajo tidak akan melibatkan diri dalam "perang kata-kata antara Trump dan Warren".
Presiden Asosiasi Amerika-Indian Jefferson Keel menuturkan, dia sangat menyayangkan Trump sampai harus kebablasan di momen yang disorot publik Indian.
Sementara Warren, dikutip dari MSNBC, berujar Trump seharusnya tidak mengucapkan hal itu dalam sebuah seremonial penting.
"Sangat disayangkan seorang Presiden AS harus mengucapkan kata rasis seperti itu di hadapan veteran Navajo yang terhormat," ujar Warren.
Baca juga: Gambar Gedung Coretan Trump Dilelang Bersama Lukisan Karya JFK
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.