Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepuluh Mayat Diduga Asal Korea Utara Ditemukan di Pantai Jepang

Kompas.com - 27/11/2017, 15:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Sepuluh jenazah tak dikenal yang sudah mulai membusuk ditemukan di pantai Jepang yang berseberangan dengan perairan Korea Utara. Juga ditemukan reruntuhan dua kapal.

Diduga jenazah tersebut adalah warga Korea Utara berdasarkan barang-barang yang ditemukan bersama mereka.

Laporan polisi pada Senin (27/11/2017) mengatakan, dua mayat ditemukan di tempat terpisah di tepi pantai di pulau Sado, sekitar 750 kilometer dari Korea Utara yang dipisahkan Laut Jepang.

Baca juga: Polisi Jepang Tahan 8 Nelayan Asal Korea Utara

Mayat yang ditemukan sudah dalam kondisi rusak dan hampir membusuk sehingga sulit dikenali maupun diidentifikasi. Demikian disampaikan pejabat polisi setempat kepada AFP.

Di tubuh mayat ditemukan rokok Korea Utara dan di dekat mayat ditemukan suku cadang dan jaket pelampung dengan tulisan Korea Utara.

Sementara di kapal yang rusak dan terdampar di garis pantai terdapat peralatan untuk mencari cumi-cumi.

Di lokasi lainnya, penjaga pantai menemukan delapan mayat lain, masih di dalam sebuah kapal kayu di utara prefektur Akita.

Disampaikan petugas, kapal pertama kali terlihat pada Jumat (24/11/2017) namun upaya penyelidikan ditunda karena cuaca dan gelombang tinggi.

"Tidak ada lagi yang ditemukan di pantai di dekat penemuan mayat maupun kapal. Sejauh ini kami belum menyimpulkan apapun," kata jurubicara penjaga pantai kepada AFP.

Puluhan kapal nelayan Korea Utara memang kerap terbawa arus ke perairan Jepang setiap tahunnya.

Beberapa ditemukan selamat, namun tak jarang pula hanya berupa bangkai kapal atau mayat.

Penemuan sepuluh jenazah dan dua bangkai kapal tersebut juga tak berselang lama sejak kelompok beranggotakan delapan nelayan mengaku dari Korea Utara, ditahan di pantai Jepang.

Baca juga: Jepang Temukan 3 dari 12 Nelayan Korut yang Hilang Telah Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com