Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hawaii Siagakan Lagi Sirene Tanda Bahaya Serangan Misil

Kompas.com - 27/11/2017, 12:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

HONOLULU, KOMPAS.com — Sirene tanda bahaya serangan misil akan kembali disiagakan pemerintah Negara Bagian Hawaii menyusul ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea.

Badan Pengendalian Keadaan Darurat Hawaii (HIEMA) menyebut wilayah negara bagian tersebut kemungkinan menjadi target serangan misil Korea Utara.

"Hawaii bisa menjadi target karena kami yang lebih dekat dengan Korea Utara dibandingkan dengan wilayah daratan AS lainnya," kata penanggung jawab HIEMA, Vern Miyagi.

Baca juga: Beri Bantuan untuk ISIS, Seorang Tentara AS Ditangkap di Hawaii

"Selama ini kami terus memantau perkembangan berita dan melihat sejumlah tes misil dan  nuklir."

"Kami tidak bisa seolah tidak peduli. Warga Hawaii perlu tahu apa yang kami lakukan untuk mempersiapkan hal ini," tambahnya.

Sirene yang dipasang akan sama seperti saat serangan ke Pearl Harbour saat Perang Dunia II yang dibunyikan menyusul serangan Jepang.

Diperkirakan hanya butuh waktu 20 menit untuk sebuah misil yang ditembakkan dari Korea Utara sampai ke Hawaii.

Uji coba sirene tanda bahaya serangan misil akan dilakukan pada 1 Desember 2017 yang menjadi pertama kali sejak Perang Dingin.

Uji coba sirene nuklir akan digabung dengan acara latihan peringatan bulanan yang biasanya untuk memperingatkan orang agar berlindung dari badai atau tsunami.

HIEMA juga telah merilis video dan materi tata cara berlindung dari serangan misil.

Ancaman nuklir dari Korea Utara ditanggapi serius oleh pemerintah setempat demi menjamin keselamatan warga.

Warga juga diharapkan memiliki rencana perlindungan sebelum sirene dibunyikan dengan cadangan makanan untuk 14 hari.

"Setiap individu dan keluarga diharapkan memiliki rencana agar bisa menjaga diri mereka sendiri, sementara pemerintah akan fokus pada infrastruktur penting, seperti pelabuhan, air, dan jalan agar bisa segera berfungsi normal," ujar Miyagi.

Warga juga didorong selalu mengikuti perkembangan di Korea Utara dan ikut mempersiapkan dampak serangan nuklir.

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, 80-90 persen warga dari 1,4 juta warga Hawaii diharapkan dapat selamat dari serangan langsung.

Baca juga: Black Hawk AS yang Jatuh di Hawaii, Bagaimana Nasib 5 Awaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com