PYONGYANG, KOMPAS.com - Uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara pada September lalu ternyata harus dibayar mahal.
Sejumlah bangunan rumah dan juga sekolah di sebuah desa yang berada dekat dengan lokasi tes Punggye-ri dikabarkan ambruk.
Ledakan nuklir diduga memicu getaran gempa yang berlangsung hingga delapan menit, ditambah beberapa gempa susulan.
Berita tersebut diungkapkan oleh kelompok pembelot Korea Utara. Demikian dilansir dari Express.co.uk.
Baca juga: Trump Kecam Uji Coba Nuklir Korut serta Kritik Korsel dan China
Menurut sumber dari kelompok itu, peternakan, rumah dan sekolah dilaporkan hancur akibat gempa berkekuatan 6,3 skala richter yang dipicu uji coba nuklir bawah tanah.
Runtuhnya sekolah, yang berlokasi di provinsi Hamgyong Utara, dikatakan turut melukai 150 siswa.
Korea Utara dituduh telah gagal memperingatkan penduduk setempat tentang uji coba nuklir yang mereka lakukan, dengan anak-anak yang menunggu di ruang kelas mereka saat sekolah ambruk.
Pemerintah Korea Utara juga dilaporkan memerintahkan para petani untuk lebih mementingkan masa panen lahan pertanian daripada memperbaiki kerusakan rumah mereka.
"Petani bahkan tidak sempat memikirkan memperbaiki kerusakan rumah mereka karena terlalu sibuk dengan lahan pertanian dan panen mereka. Bahkan hingga tiga bulan sejak kejadian gempa," kata sumber tersebut.
"Para petani juga dipindahkan tinggal di penampungan sementara atau diminta tinggal di rumah tetangga yang tidak mengalami kerusakan," tambahnya.
Baca juga: Jepang Pastikan Guncangan Kuat di Korut akibat Uji Coba Nuklir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.