TOKYO, KOMPAS.com - Sidang dengar pendapat Dewan Kota Kumamoto, Jepang, yang digelar Rabu (22/11/2017) terlambat 40 menit.
Penyebabnya salah seorang anggota dewan, Yuka Ogata, membawa putranya yang masih berusia tujuh bulan.
Pejabat Kumamoto berkata bahwa Ogata telah melanggar peraturan dimana orang luar dan pengamat dilarang hadir di sidang.
Dalam kasus ini, anak Ogata dianggap sebagai orang luar.
"Saya hanya ingin menunjukkan betapa susahnya seorang perempuan menyeimbangkan waktu antara karir dan ibu rumah tangga," kata Ogata seperti dilansir BBC Jumat (24/11/2017).
Baca juga : Perempuan Jepang Lebih Pilih Rumah Tangga ketimbang Karier
Setelah berdiskusi, Ogata akhirnya setuju menyerahkan anaknya kepada seorang teman yang menunggu di luar.
Juru bicara dewan Kumamoto, Yoshitomo Sawada, berkata bahwa dewan bakal mempertimbangkan sistem kerja yang bisa mengizinkan anggota perempuan untuk bertemu dengan anak mereka.
"Kami mendukung pemangku kebijakan yang ingin membagi waktu dengan keluarganya," kaya Sawada kepada harian Mainichi.
Sepanjang sidang, Ogata terus-menerus meminta sebuah sistem dimana anggota perempuan diizinkan membawa anak mereka ketika bekerja.
"Saya ingin dewan bisa menjadi tempat bagi perempuan untuk bisa membesarkan anaknya namun tetap bisa mengeluarkan kemampuan kerja terbaiknya," beber Ogata.
Lebih lanjut, BBC melansir bahwa Jepang adalah negara tradisional dengan disparitas gender yang cukup besar.
Dalam laporan Forum Ekonomi Dunia untuk Disparitas Gender, Jepang menduduki rangking 114 dari 144 negara.
Perempuan di Negeri Sakura langsung meninggalkan pekerjaannya ketika mereka telah menikah dan memiliki anak.
Baca juga : Mengapa Perempuan Jepang Tertarik pada ISIS, Tinggalkan Negeri Damai?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.