Dia menggunakan kantong mudah si pasien untuk mengumpulkan air laut, dan membawa kepadanya.
"Saya pikir ini adalah sesuatu yang bagus. Dia pun merasakan air laut yang asin," kata Cooper.
Kellen menjadi juru foto untuk mengabadikan momen istimewa tersebut.
Cooper melanjutkan, perasaannya campur aduk tatkala berada dalam situasi tersebut. "Sangat menyenangkan bisa mendapatkan pengalaman ini," tambahnya.
Kellen kemudian bertanya kepada pasien tersebut seperti apa perasaannya.
"Dia melihat Pulau Fraser dan berkata 'saya sudah tenang. Segalanya sangat indah'," ucap Kellen.
QAS dalam Facebooknya kemudian memberikan caption: "Kadang untuk membuat perbedaan tidak diperlukan obat, latihan, atau kemampuan. Kadang kita perlu empati".
Postingan itu disukai 22.000 orang, mendapat 1.600 komentar, dan dibagikan 6.500 kali.
Paramedis bernama Darren Booker mengomentari postingan tersebut dengan berkata dia pernah berada dalam situasi yang sama.
Booker dan timnya mengabulkan keinginan seorang pasien perempuan untuk melihat pantai.
Bahkan, dia membelikan es krim yang bisa dinikmati pasien itu.
"Beberapa saat kemudian, es krim tersebut jatuh. Dia telah wafat dengan senyuman di wajahnya," kenang Booker.
Baca juga : Rumah Sakit di India Ini Patok Biaya Tak Masuk Akal kepada Pasien Demam Berdarah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.