ANKARA, KOMPAS.com - Turki tengah bersiap untuk memperkuat sistem pertahanannya dengan memasang sistem peluncur misil anti-pesawat udara.
Rencananya pemasangan sistem peluncur misil buatan Rusia tersebut akan dilakukan pada 2019.
Turki membeli sejumlah peluncur misil S-400 buatan Rusia, salah satu sistem pertahanan terbaik yang ada saat ini.
Baca juga: Foto Erdogan Jadi Sasaran Tembak, Turki Tarik Pasukan dari Latihan NATO
Peluncur tersebut bisa menembakkan misil yang bisa mencapai jarak 400 kilometer.
Sistem pertahanan misil S-400 telah digunakan Rusia sejak 2007, namun kini Turki dapat menggunakan dan terus membeli persenjataan itu dari Rusia.
Selain itu, Turki juga melakukan latihan militer dengan Rusia.
Perjanjian persenjataan itu menjadi kontroversi dan membuat resah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Beberapa anggta NATO, termasuk Amerika Serikat menilai sistem pertahanan S-400 tersebut tak sesuai dengan teknologi yang dimiliki negara lainnya.
Presiden Turki Erdogan mengatakan, keputusan membeli persenjataan dari Rusia didasari pertimbangan efektivitas finansial yang menurutnya tidak bisa didapat dari pemasok senjata negara barat.
"Jika kami mendapat kesulitan memperoleh elemen pertahanan dari beberapa tempat maka kami akan mencari jalan keluar sendiri," kata Erdogan menyindir NATO.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.