NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Setelah ditekan dunia internasional bertubi-tubi, Myanmar akhirnya mengumumkan siap menerima kembali etnis minoritas Rohingya.
Kamis (23/11/2017), Myanmar menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Banglades terkait repatriasi.
Myanmar diwakili Konselor Aung San Suu Kyi. Sementara Menteri Luar Negeri AH Mahmood Ali menjadi representasi Banglades.
MoU itu menjadi akhir dari diskusi antara Myanmar dan Banglades mengenai pengembalian Rohingya ke Negara Bagian Rakhine dalam sepekan terakhir.
"Repatriasi ini bakal dimulai dalam dua bulan ke depan," demikian pernyataan bersama kedua negara seperti dikutip kantor berita AFP.
Baca juga : Myanmar Tuding Banglades Hambat Proses Pemulangan Pengungsi Rohingya
Menlu Ali berkata, MoU antara dirinya dengan Suu Kyi merupakan "langkah pertama".
"Mereka (Myanmar) bersedia menerima kembali Rohingya. Kami harus mulai bekerja," ujar Ali.
Namun, belum disebutkan berapa jumlah etnis Rohingya yang diizinkan kembali, maupun jangka waktu pengembaliannya.
BBC memberitakan, lembaga kemanusiaan mulai meningkatkan perhatian mereka kepada Rohingya dan Banglades.
Sebab, mereka khawatir jika pengembalian itu terkesan memaksa, dan Rohingya tidak mendapat jaminan keamanan ketika kembali ke Rakhine.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.