Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Arab Saudi Pertimbangkan Perbaikan Hubungan dengan Israel?

Kompas.com - 20/11/2017, 20:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Sebuah media terbitan Lebanon mengabarkan kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi dan Israel.

Sebuah laporan yang diterbitkan harian Al-Akhbar, yang disebut pro-Hezbollah, menyebut Riyadh sedang menimbang prospek normalisasi hubungan dengan Israel.

Langkah ini dipertimbangkan terkait rencana perdamaian Timur Tengah yang disponsori pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Harian itu menambahkan, rencana perdamaian yang dirancang Gedung Putih itu akan mencoba mengamankan status final kesepakatan antara Israel dan Palestina.

Baca juga : Israel Siap Membagi Informasi Rahasia Iran pada Arab Saudi

Rencana itu juga ditujukan untuk menciptakan pengakuan terhadap Israel sebagai negara Yahudi oleh lebih banyak lagi negara-negara Arab.

Harian Lebanon tersebut mengklaim telah membaca sebuah dokumen rahasia dari Kemenlu Arab Saudi yang di dalamnya termasuk peta jalan untuk menghidupkan kembali Inisiatif Perdamaian Saudi 2002.

Surat tersebut dikabarkan telah dikirim Menlu Adel al-Jubeir kepada Menteri Pertahanan sekaligus putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Dalam surat itu, Al-Jubeir mendesak Pangeran Mohammed bin Salman untuk menerima upaya pemerintahan Trump menormalisasi hubungan Israel dan Dunia Arab.

Al-Jubeir dalam surat itu membeberkan sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh Saudi jika menjalankan perubahan kebijakan yang dramatis seperti itu.

Laporan tersebut menjelaskan, Al-Jubeir memahami langkah ini akan ditolak sebagian besar negara-negara Arab tetapi akan menguntungkan dalam jangka panjang.

Belum lama ini, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa dia harus mendukung atau mundur dari skema perdamaian Israel-Palestina yang diusung Donald Trump.

Baca juga : Raja Arab Saudi akan Turun Takhta Pekan Depan?

Kabarnya, Abbas diberi ultimatum dalam pertemuan di Riyadh yang digelar beberapa hari setelah penasihat presiden AS Jared Kushner berkunjung ke Arab Saudi untuk bertemu Pangeran Mohammed bin Salman.

Rincian skema perdamaian itu belum diperoleh, tetapi Palestina prihatin karena Kushner dan para perancang kesepakatan damai ini selama bertahun-tahun diketahui amat pro-Israel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com