Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Nuklir AS Bakal Tolak Perintah Serangan Ilegal Trump

Kompas.com - 20/11/2017, 17:04 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Komandan nuklir Amerika Serikat mengaku siap menolak perintah Presiden Donald Trump untuk meluncurkan senjata nuklir.

Jenderal Angkatan Udara John Hyten, sekaligus Komandan Strategis AS (STRATCOM) mengatakan, dirinya siap memberi jawaban tidak jika Trump suatu saat memerintahkannya untuk meluncurkan senjata nuklir.

"Kami bukan orang bodoh. Kami sering memikirkan tentang hal ini," kata Hyten di hadapan hadirin dalam forum keamanan internasional Halifax di Nova Scotia, Kanada, Sabtu (18/11/2017).

Baca juga: Demi Cegah Uji Coba Nuklir, AS Siap Serang Korea Utara

Hyten, yang memegang tanggung jawab mengawasi persenjataan nuklir AS menjelaskan proses yang akan mengikuti perintah tersebut.

"Sebagai kepala STRATCOM, saya bisa memberi saran kepada presiden," kata dia dalam sebuah video yang diunggah forum tersebut.

"Presiden akan memberi saya perintah. Dan jika perintah itu ilegal, maka saya akan memberitahukan padanya bahwa hal itu ilegal."

"Kemudian presiden akan bertanya bagaimana membuatnya menjadi legal. Dan dari sini kita akan menemukan piihan, gabungan dari kemampuan merespon situasi yang terjadi."

"Begitulah cara kerjanya. Tidak terlalu rumit," kata Hyten menjelaskan dikutip dari CNBC.

Hyten menambahkan, bagaimana bereaksi terhadap sebuah skenario perintah ilegal sudah menjadi salah satu latihan standar.

Beberapa anggota senat AS, baik dari partai Demokrat maupun Republik mempertanyakan seberapa jauh otoritas presiden untuk berperang, menggunakan senjata nuklir dan membuat atau membatalkan perjanjian internasional.

Di tengah kekhawatiran terjadinya perang nuklir dengan Korea Utara, beberapa anggota senat ingin adanya undang-undang untuk mengubah otoritas presiden terhadap senjata nuklir AS.

Baca juga: Trump Ingin Kembalikan Supremasi Senjata Nuklir AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com