HARARE, KOMPAS.com - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menegaskan tidak mengundurkan diri, di tengah dukungan untuk pemimpin veteran berusia 93 tahun tersebut terus menurun.
Partai berkuasa ZANU-PF telah memecatnya dan demonstrasi massal pada hari Sabtu (18/11/2017) menyerukan agar dia turun dari kursi kepresidenan setelah militer merebut kekuasaannya pada awal pekan lalu.
Dilansir dari AFP, Senin (20/11/2017), berikut adalah beberapa skenario yang memungkinkan Mugabe bisa meninggalkan kekuasaannya:
Pengunduran diri
Dalam pasal 96 konstitusi Zimbabwe menyebutkan, presiden bisa mengundukan diri melalui surat resmi ke parlemen.
Juru bicara parlemen harus mengumumkannya ke publik dalam jangka waktu 24 jam, setelah surat pengunduran diri diterima.
Baca juga : Warga Zimbabwe Terkejut Mugabe Tak Kunjung Undur Diri
Pengunduran diri akan berlangsung cepat, sederhana, dan minim risiko, jika Mugabe mau meninggalkan kekuasannya secara sukarela. Namun, pada Minggu (20/11/2017), dia kembali menolak seruan yang menginginkannya mundur.
Dalam pertemuan pertamanya dengan Jenderal Angkatan Darat yang memimpin pengambilalihan kekuasaan, Kamis (16/11/2017), Mugabe juga menolak untuk lengser.
Namun, militer telah menyiapkan Emmerson Mnangagwa, wakil presiden Zimbabwe yang dipecat Mugabe, sebagai pengganti presiden.
Pemakzulan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan