Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat dari Partainya, Mugabe Tegaskan Masih Jadi Presiden Zimbabwe

Kompas.com - 20/11/2017, 08:01 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


HARARE, KOMPAS.com - Beberapa jam setelah partai yang berkuasa di Zimbabwe, ZANU-PF, memecatnya, Robert Mugabe menegaskan dirinya masih menjabat sebagai presiden Zimbabwe.

Dilansir dari AFP, Minggu (19/11/2017), pernyataan itu dia sampaikan melalui pidato di televisi nasional. Dia mengatakan, masih memegang kekuasaan kendati ada pengambilalihan oleh militer, dan tekanan yang terus meningkat di masa pemerintahannya yang sudah berumur 37 tahun.

"Kongres partai berkuasa Zanu-PF akan terlaksana dalam beberapa minggu ke depan, dan saya akan memimpin proses itu," katanya.

Ucapan Mugabe menyiratkan bahwa dia akan tetap berada pada kursi pemerintahan, setidaknya hingga pertengahan Desember 2017.

Baca juga : Partai Berkuasa di Zimbabwe Ultimatum Mugabe hingga Senin Besok

Dalam pidatonya yang disaksikan jutaan warga Zimbabwe melalu layar kaca, pria berusia 93 tahun itu terlihat duduk di samping jenderal berseragam militer.

Dia terus meyakinkan tidak akan terpengaruh oleh kekacauan yang terjadi di negaranya.

Tak hanya itu, dengan suara perlahan dan sesekali salah ucap saat membaca halaman demi halaman, Mugabe berbicara tentang perlunya solidaritas untuk menyelesaikan masalah nasional.

"Operasi tidak menjadi ancaman bagi tatanan konstitusional kita dan menantang otoritas saya sebagai kepala negara dan panglima tertinggi," ucapnya.

"Apapun pro dan kontra dari mereka (militer) untuk melakukan operasi, saya menjawab kerisauan mereka," tambahnya.

Baca juga : Sempat Bela, Liga Pemuda Zanu-PF Ingin Mugabe Mundur

Pidato Mugabe dikhawatirkan akan mendapat reaksi keras terhadap ketegangan politik.

"Orang harus kembali ke jalanan, ini tidak adil," kata seorang petugas keamanan di Harare.

Sebelumnya, Partai yang berkuasa di Zimbabwe, Zanu-PF, mengusir Mugabe sebagai pemimpinnya dan memberikan batas waktu sampai Senin (20/11/2017) agar dia mengakhiri masa jabatannya.

Para anggota Zanu-PF, partai yang didirikan Mugabe untuk membawa negaranya menuju kemerdekaan, mengatakan, jika dia tidak mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin siang, mereka akan memakzulkannya di parlemen.

Mereka memilih Emmerson Mnangagwa, mantan wakil presiden yang dipecat Mugabe pada awal November lalu, sebagai pemimpin partai yang baru.

Baca juga : Rakyat Zimbabwe Gelar Protes Desak Mugabe Lengser

Penyingkiran Mugabe dari jabatan pemimpin partai bukan berarti melengserkannya dari jabatan Presiden Zimbabwe.

Namun, ini menjadi petunjuk bahwa jika nantinya parlemen melakukan pemungutan suara, mereka mempunyai bekal sejumlah suara untuk memakzulkan Mugabe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com