Belum ada komentar dari pejabat Saudi atas pemberitaan ini.
Menurut Louis Gargour, pendiri sekaligus Manajer Portofolio lembaga pendanaan yang berbasis di London, LNG Capital, andaikata berita ini benar, tentu bakal menjadi perkembangan yang bagus.
Gargour berujar, tindakan ini akan memberikan kenyamanan pada pasar.
"Tentunya, bisa mengurangi defisit," kata Gargour.
Sejak harga minyak bumi merosot, Saudi mulai meningkatkan pajak dan memangkas subsidi demi mengurangi defisit.
Pada 2015, tercatat defisit Saudi mencapai 89 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.324 triliun.
Angka itu sebenarnya sudah menyusut. Namun, defisit itu tetap membebani keuangan Saudi.
Apalagi, data September lalu memperlihatkan Saudi mengalami resesi di kuartal kedua.
Karena itu, Saudi mulai mendesak para taipan di seluruh penjuru dunia bersedia berinvestasi di sana.
Baca juga : Pemerintah Arab Saudi Bekukan Rekening Tersangka Kasus Korupsi
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan