Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Peternakan Inovatif Berbasis Lingkungan dan Kesejahteraan Hewan di Belanda

Kompas.com - 17/11/2017, 22:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Ada beberapa jenis habitat yang berbeda di peternakan ini. Ada habitat di dalam kandang indoor yang tertutup rapat. Ada pula habitat di kandang tertutup, tetapi tanpa dinding (semi-outdoor). Ada juga yang ditempatkan di alam terbuka.

Penempatan sapi di masing-masing kandang ini disesuaikan dengan "keinginan" sapi tersebut. Hewan-hewan tersebut bisa memilih tempat yang mereka anggap paling nyaman untuk tinggal.

Di jenis habitat pertama dan kedua, peternak akan menaruh makanan di kandang. Adapun pada habitat ketiga, sapi bisa langsung makan rumput segar dari alam terbuka.

Jenis dan kondisi makanan yang diberikan untuk tiap individu sapi bisa juga berbeda-beda. Ada sapi yang lebih suka makan rumput dalam kondisi segar, semi-segar, layu, atau dedak.


Peternak di tempat tersebut bahkan memiliki data tentang makanan kesukaan sapi per individu berdasarkan nomor mereka karena semua sapi di Belanda diberi nomor label.

Untuk mengidentifikasi "kemauan" sapi tersebut, mereka harus melakukan survei beberapa periode. Jujur, awalnya susah memercayai semua itu. Namun setelah diajak berkeliling, saya pun benar-benar percaya.

Belanda sendiri memang terkanal dengan hamparan padang rumput hijau dan sekumpulan sapi berwarna hitam putih, di samping kincir angin.

Meskipun demikian, ada juga beberapa peternakan yang masih menerapkan sistem tradisional, yaitu dengan memperlakukan semua sapi sama.

Di lain kesempatan, saya juga mengikuti sebuah ekskursi ke peternakan lain yang menerapkan sistem ini. Di peternakan tersebut, semua sapi diletakkan dalam kandang yang sama.

Dalam satu kandang, terdapat banyak sapi yang hidup bersama-sama dengan ruang yang cukup terbatas. Jenis makanan yang diberikan pun sama untuk semua sapi. Ada cukup banyak peternak yang menerapkan sistem ini di negara tersebut.

Meskipun namanya tradisional, tetapi teknologi yang digunakan oleh peternak tersebut sudah canggih. Selain memiliki alat pemerah susu otomatis, mereka juga memiliki alat untuk pemrosesan dan penyimpanan susu sapi.

Terlepas dari perbedaan semua sistem ternak tersebut, peternakan Belanda tetap salah satu yang terbaik di dunia dengan inovasi dan teknologi yang patut dicontoh.

Hingga saat ini, Negeri Bunga Tulip ini masih memimpin pasar dunia khususnya di bidang peternakan pada produk unggas, pengolahan daging merah, susu, dan keju.

Rivandi Pranandita Putra
MSc Student of Environmental Sciences (MES)
Wageningen University & Research, Belanda (ppidunia.org)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com