Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesti Internasional Sebut Militer Filipina Lakukan Pelanggaran HAM di Marawi

Kompas.com - 17/11/2017, 16:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Amnesti Internasional (AI) memaparkan sebuah fakta bahwa militer Filipina melakukan pelanggaran HAM ketika membebaskan Kota Marawi dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

AFP melansir, laporan tersebut dirilis Jumat (17/11/2017), atau tepat sebulan pasca-Presiden Rodrigo Duterte mendeklarasikan Marawi terbebas dari ISIS.

Deklarasi itu terjadi setelah serdadu Filipina menewaskan pemimpin ISIS di Asia Tenggara, Isnilon Hapilon.

AI meminta Manila untuk menyelidiki klaim serius bahwa militer melakukan serangkaian kekerasan yang mencederai HAM.

"Tentara Filipina melakukan penyiksaan, hukuman yang tak berdasar, dan serangkaian kejahatan kemanusiaan lainnya," demikian pernyataan AI.

Baca juga : Polisi Filipina Tangkap WNI yang Bergabung dengan ISIS di Marawi

Lembaga tersebut mewawancarai delapan orang, termasuk di dalamnya tujuh pekerja bangunan beragama Kristiani.

Dalam pengakuan mereka, militer Filipina seringkali menyiksa, dan mengancam penduduk akan mengeksekusi mereka yang tidak taat.

AI juga menyoroti dugaan militer Filipina menjarah uang, perhiasan, barang antik, maupun barang berharga lainnya dari penduduk Marawi.

"Selain itu, militer juga serampangan dalam menggelar serangan darat dan udara," kata AI.

Meski berhasil menewaskan 900 militan ISIS, pertempuran yang berlangsung selama lima bulan itu juga menghilangkan nyawa 1.100 warga Marawi.

Sebanyak 400.000 warga juga terpaksa mengungsi, dengan sebagian besar kota hancur lebur.

Militer melalui juru bicaranya, Mayjen Restituto Padilla menyatakan Provost tengah menginvestigasi seorang perwira dan lima orang tentara.

Mereka dituduh sudah melakukan penjarahan dari lokasi perang.

Terkait dengan banyaknya korban sipil yang berjatuhan, Padilla menyebutnya sebagai "insiden terisolir".

"Militer secara proporsional menggelar operasi untuk membebaskan Marawi dengan berusaha mencegah korban sipil," terang Padilla.

Baca juga : Inilah Wajah Marawi setelah ISIS Dikalahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com