WASHINGTON, KOMPAS.com - Mungkin salah ketik di status media sosial menjadi hal yang wajar bagi masyarakat biasa.
Tapi bagi seorang presiden yang gemar berkicau di Twitter seperti Donald Trump, kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
Dilansir dari The Independet, Rabu (15/11/2017), Trump mencabut kicauan ucapan belasungkawa ke korban penembakan massal.
Trump seharusnya menyampaikan duka ke korban penembakan di California yang terjadi pada Selasa (14/11/2017) waktu setempat.
Peristiwa itu menyebabkan empat orang tewas dan 10 lainnya mengalami cedera setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke beberapa lokasi, termasuk sekolah dasar.
Baca juga : Penembakan Massal di California Tewaskan Empat Orang
Namun, Trump malah mengucapkan duka ke korban penembakan massal di Gereja Baptis Pertama di Texas yang terjadi pada Minggu (5/11/2017).
"Semoga Tuhan bersama orang-orang di Sutherland Springs, Texas. FBI dan penegak hukum telah tiba," begitu cuitan Trump pada Selasa (14/11/2017) pukul 20.30 waktu setempat.
Trump just tweeted about the wrong mass shooting... pic.twitter.com/tfgXp1TTMh
— Rantt News (@RanttNews) 15 November 2017
Tulisan yang sama dia unggah pada 5 November 2017, sesaat setelah terjadi peristiwa penembakan massal di Texas. Penembakan itu menewaskan 26 orang dan belasan lainnya luka-luka.
"Semoga Tuhan bersama orang-orang di Sutherland Springs, Texas. FBI dan penegak hukum sudah berada di tempat. Saya memonitor situasi dari Jepang," kicaunya.
May God be w/ the people of Sutherland Springs, Texas. The FBI & law enforcement are on the scene. I am monitoring the situation from Japan.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 5 November 2017
Baca juga : Penembakan Gereja di Texas, Insiden Ke-307 di AS Sepanjang Tahun Ini
Laman Yahoo menulis, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih terkait kesalahan tweet dari Trump.
Namun, beberapa warga net yang menyadari kesalahan Trump justru meresponsnya dengan cepat.
Akun @cadillaccannon misalnya, dia membalas cuitan Trump pada Selasa lalu dengan berkicau, "Apakah Anda baru saja menyalin dan menempelkannya dan lupa mengganti nama kotanya?".
Sementara akun @FrankLuntz membalas, "Kicauannya dikirim 2 jam lalu. Penembakan di Shutherland Spring terjadi pada 5 November, sekitar 9 hari lalu,".
Baca juga : Warna Putih Dominasi Gereja di Texas, Kenang Korban Tewas Penembakan Massal
Trump jarang menghapus kicauannya di Twitter, meski terkadang dia menghapus beberapa dan memperbaiki unggahan karena kesalahan ketik.
Sementara itu, Wakil Presiden AS, Mike Pence telah menyampaikan dukanya ke korban penembakan di Carolina Utara di akun Twitter-nya.
"Sedih mendengar adanya penembakan di sebelah uatara California, ada korban tewas dan luka-luka," tulisnya.
"Kami memuji upaya penegak hukum yang berani. Kami terus memantau situasi dan memberikan dukungan. Kami berdosa untuk kenyamanan dan penyembuhan bagi semua yang terdampak," tambah Pence.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Saddened to hear of the shooting in N. California, the loss of life & injuries, including innocent children. We commend the effort of courageous law enforcement. We'll continue to monitor the situation & provide federal support, as we pray for comfort & healing for all impacted
— Vice President Mike Pence (@VP) 14 November 2017
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.