Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Mugabe, Pahlawan Kemerdekaan yang Menjadi Diktator

Kompas.com - 15/11/2017, 18:07 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

Namun, penyitaan perkebunan milik warga kulit putih dua dekade kemudian yang benar-benar mengubah status Mugabe menjadi musuh dunia internasional.

Meski, di Afrika status Mugabe sebagai seorang pahlawan pembebas bangsanya dari penjajahan masih bergaung.

Bertujuan untuk menenangkan bagi para veteran perang kemerdekaan yang mengancam akan mengganggu pemerintahannya, kebijakan reformasi tanah malah menghancurkan sektor pertanian yang amat krusial.

Kebijakan ini juga mengakibatkan investor asing kabur dan menjerumuskan Zimbabwe ke dalam jurang kemiskinan yang amat parah.

Baca juga : Suara Tembakan Terdengar dari Kediaman Presiden Mugabe

Di saat yang sama Mugabe tetap berkuasa lewat pelanggaran hak asasi manusia dan manipulasi pemilihan umum.

"Dia pernah menjadi pemimpin hebat tetapi kini kepemimpinannya justri membawa Zimbabwe ke level paling rendah," kata Shadrack Gutto, profesor dari Universitas Afrika Selatan.

Mantan Menlu Inggris Peter Carrington sangat mengenal Mugabe. Dia juga yang merancang perundingan Lancaster House pada 1979 yang berujung pada kemerdekaan Zimbabwe.

"Anda bisa mengagumi kemampuan dan kecerdasannya, tetapi dia juga merupakan sosok yang amat licin," kata Carrington kepada penulis biografi Heidi Holland.

Dalam 10 tahun terakhir pemerintahannya, Mugabe mulai memposisikan diri sebagai sosok antagonis bagi dunia Barat.

Dia menggunakan retorika dan menyebut sanksi ekonomi yang diterapkan Barat sebagai biang keladi kemiskinan negerinya.

"Jika orang mengatakan Anda adalah seorang diktator, mereka mengatakan itu untuk merusak statusnya, jadi tak usah terlalu dipedulikan," ujar Mugabe dalam sebuah film dokumenter produksi 2013.

Baca juga : Kudeta Militer Gulingkan Mugabe Sedang Berlangsung?

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com