Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2017, 14:18 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Saat hari mulai gelap, Fritz menanti serangan berikut tetapi tak ada lagi gerak maju pasukan Uni Soviet.

Dia kemudian menggunakan waktu untuk mengumpulkan amunisi yang tercecer dan menumpuknya di parit persembunyian.

Fritz juga berusaha mencari makanan dan air, tetapi dia tak mendapatkannya. Dia juga berusaha tidur tetapi suara tembakan sporadis berulang kali membuatnya harus terjaga.

Pagi harinya, sejumlah tank Uni Soviet melepaskan tembakan. Fritz balas menembak dan melumpuh tujuh tank yang membuat sisanya mundur.

Baca juga : Kisah Perang: Sniper Finlandia Ini Bunuh 500 Tentara Uni Soviet

Sepanjang siang tak ada suara tembakan di hutan itu. Tembak menembak kembali berlangsung di malam hari.

Alhasil, Fritz harus pontang-panting ke beberapa posisi untuk mengoperasikan berbagai jenis senapan yang tersisa.

Satu saat, Fritz berhasil membongkar senapan anti-tanknya. Dia kemudian menyeret senjata berat itu beberapa meter, mengganjalnya dengan kayu lalu menembaki tank yang datang.

Dia terus melakukan itu hingga hari berikutnya, meski di tengah rasa lapan dan haus serta dinginnya cuaca.

Pada 27 Desember, Fritz tahu dia tak mungkin lagi bertahan. Amunisinya sudah habis, yang tersisa hanyalah sepucuk pistol yang diambilnya dari jenazah seorang pria.

Sepanjang pagi, suasana tenang tak ada tembakan. Namun, semua berubah di tengah hari ketika pasukan yang lebih besar bergerak menuju ke arahnya.

Fritz mempersiapkan diri dan berusaha menyisakan peluru terakhir untuk diri sendiri. Lalu saat pasukan itu mendekat, Fritz mendengar mereka berbicara dalam bahasa Jerman!

Setelah tiga hari menghadapi gelombang serangan pasukan Uni Soviet tanpa makanan dan air, Fritz sendirian sukses menewaskan lebih dari 100 prajurit dan menghancurkan 13 buah tank Uni Soviet.

Baca juga : Armata, Tank Super Rusia yang Membuat Negara Barat Gelisah

Aksi Fritz ini terdengar Hitler dan membuatnya sangat kagum. Alhasil, Fritz mendapatkan medali Salib Besi, penghargaan militer tertinggi di Jerman pada 21 Oktober 1941.

Fritz adalah prajurit termuda Waffen-SS yang menerima penghargaan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com