Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Zimbabwe Desak Mugabe Hentikan Aksi Pembersihan Partai

Kompas.com - 14/11/2017, 09:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

HARARE, KOMPAS.com - Komandan Tentara Zimbabwe mendesak penghentian pembersihan dalam partai Zanu-PF dan memperingatkan militer bisa mengambil langkah intervensi.

Jenderal Constantino Chiwenga, dalam konferensi pers pada Senin (13/11/2017), mengatakan, pembersihan partai yang sedang terjadi jelas menargetkan anggota berlatar belakang pembebasan.

Kami ingatkan bahwa ketika berkaitan dengan masalah melindungi revolusi maka militer tak akan ragu untuk mengambil tindakan," kata Chiwenga di hadapan puluhan perwira senior di markas militer.

Sebelumnya, pembersihan di tubuh partai berkuasa di Zimbabwe itu telah menyebabkan wakil presiden Emmerson Mnangagwa yang dipecat dan diasingkan usai terlibat konflik dengan ibu negara Grace Mugabe.

Baca juga: Mugabe Pecat Wakilnya demi Muluskan Jalan Sang Istri Jadi Presiden

Pengusiran tersebut sekaligus membuka peluang bagi Grace Mugabe menggantikan suaminya, Presiden Robert Mugabe.

Namun, wakil presiden berusia 75 tahun itu memiliki koneksi yang kuat dengan militer Zimbabwe sebagai mantan menteri pertahanan dan keamanan negara.

Mnangagwa berjanji akan kembali dan menantang anggota partai lain untuk meninggalkan sang presiden.

Dia juga mengingatkan kepada Mugabe dan istrinya bahwa partai bukan milik pribadi yang bisa diperlakukan sesuka mereka.

Partai Zanu-PF akan menggelar kongres bulan depan dan mungkin akan menunjuk Grace Mugabe sebagai wakil presiden.

Sementara, Zimbabwe akan menggelar pemilihan presiden dan anggota parlemen pada tahun depan.

Jenderal Chiwenga pun mendesak adanya partisipasi tak terbatas pada kongres khusus partai untuk memilih pemimpin baru.

"Setiap anggota harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat hak demokrasi mereka," kata Chiwenga dilansir The Guardian.

Pembersihan yang terjadi di partai Zanu-PF disebutnya telah merusak negara yang sedang dilanda krisis ekonomi.

Krisis tersebut mengakibatkan negara kekurangan anggaran dan terjadi kenaikan harga komoditas yang menyengsarakan rakyat.

Baca juga: Rakyat Zimbabwe Hidup Miskin, Putra Mugabe Pamer Kekayaan di Medsos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com