Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat di Jerman Bunuh 100 Pasien dengan Obat Jantung Dosis Tinggi

Kompas.com - 10/11/2017, 15:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com — Seorang perawat di Jerman, Niels Hoegel, membunuh dengan sengaja 100 orang pasien dalam kurun waktu enam tahun.

Dilansir dari Daily Mirror, Jumat (10/11/2017), awalnya hakim menjatuhi hukuman penjara seumur hidup kepada Hoegel karena dia terbukti membunuh dua pasien dengan pemberian obat berdosis tinggi.

Namun, setelah penyelidik melakukan investigasi, ditemukan kemungkinan pembunuhan terhadap 100 orang lainnya.

Dia mengaku memberikan obat untuk penyakit jantung, Gilurytmal, dengan dosis lebih sehingga bisa menikmati sensasi menyadarkan pasien yang kritis.

Baca juga: Menyanyi untuk Pasien Sekarat, Perawat Ini Tak Bisa Menahan Tangis

Hoegel menggunakan cara itu untuk mengesankan rekannya seakan bisa menyelamatkan nyawa pasien yang kritis. Namun, kebanyakan dari pasien itu meninggal.

Hoegel kini harus menghadapi tuduhan pembunuhan terhadap 38 pasien di Oldenburg dan 62 di Delmenhorst tahun 1999-2005.

Aksinya berhenti ketika seorang rekannya mengetahui pria berusia 40 tahun itu memberikan obat jantung ke pasien pada 2005.

"Saya memang salah satu pembunuh terbesar," tulis Hoegel dalam suratnya.

Baca juga: Pria Ini Mengamuk Pergoki Perawat Perkosa Jenazah Istrinya

Dia juga menulis betapa dia menyukai pekerjaannya. Menurutnya, waktu terindah dalam hidup ketika berurusan dengan orang lain.

"Saya berbicara dengan mereka, tertawa bersama mereka, dan mendukung mereka dalam masa-masa sulit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com