Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2017, 13:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber ABCNews


NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah menuduh China melakukan pencurian terbesar dalam sejarah dunia, dalam hal kerja sama dalam perdagangan dengan AS.

Dia bahkan berjanji akan membentuk sekretaris khusus untuk menyelidiki manipulasi mata uang China.

Namun, saat berkunjung ke China pekan ini, Trump bertindak lebih lembut. Dia menyebut negara tersebut tidak bertanggung jawab atas ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

"Saya tidak menyalahkan China," katanya di Beijing, Kamis lalu.

Baca juga : Di China, Trump Dapat Perlakuan Istimewa

Pria berusia 71 tahun itu menuding pemerintahan sebelumnya yang membiarkan defisit perdagangan menjadi tidak terkendali dan terus berkembang.

Dilansir dari ABC News, Kamis (9/11/2017), Trump kerap mengecam China pada kampanye pemilunya dengan mengkritik praktik dagang negara pimpinan Xi Jinping tersebut.

Lebih dari 200 kicauan ke China pernah Trump lontarkan di akun Twitter-nya selama bertahun-tahun.

Berikut beberapa pernyataan Trump tentang China sebelum menjadi Presiden AS:

Kampanye di Bluffon, 21 Juli 2015

"Saya mengalahkan orang-orang dari China. Saya menang melawan China. Anda bisa menang melawan China jika Anda pintar. Tapi masyarakat kita  tidak tahu melakukannya."

"Kita memberi jamuan makan kepada petinggi China. Tapi menurut saya, kenapa kalian memberikan jamuan makan malam untuk mereka. Mereka merenggut kita. Bawa saja mereka ke McDonald dan kemudian baru kembali ke meja perundingan," katanya.

Baca juga : Bertemu Xi Jinping, Trump Klaim Temukan Solusi Jitu Atasi Korut

Kampanye di Staten Island, 17 April 2016

"China marah karena Donald Trump berbicara tentang perdagangan dengan China. Mereka merenggut kita. Saya senang mereka kesal," ucap Trump.

Twitter, 30 Maret 2013

"China adalah negara penyumbang polusi terbesar dunia sejauh ini. Mereka tidak melakukan apapun untuk membersihkan pabrik dan justru tertawa pada kebodohan kita."

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber ABCNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com