PENTAGON, KOMPAS.com - Pilot Angkatan Udara Amerika Serikat terut menyusut dengan penurunan lebih dari 10 persen.
Sekretaris Angkatan Udara AS, Heather Wilson mengatakan, jumlah pilot AU telah berkurang sebanyak 2.000 orang pada bulan lalu, padahal kebutuhan pilot seharusnya mencapai 20.000 orang.
Sebagian besar kekurangan pilot terjadi di kubu garis depan pertempuran.
"Kami terlalu sedikit untuk menjalani semua misi. Kami telah diminta mewakili negara, dan hasilnya, kami telah menewaskan pasukan kami," katanya, seperti dilansir dari VOA, Kamis (9/11/2017).
Baca juga : Pelaku Penembakan Gereja Texas Mantan Tentara AU
Wilson juga bercerita tentang pertemuannya dengan seorang awak pesawat yang baru kembali dari penempatannya ke-17, pada pekan lalu.
"Mereka membawa beban yang sangat berat," tambahnya.
Menurutnya, masalah utama terkait penurunan jumlah pilot disebabkan oleh anggaran belanja pemerintah untuk AU.
"Kebutuhan terbesar kami saai ini adalah anggaran yang lebih tinggi dan stabil," kata Wilson.
Baca juga : Catat Sejarah, Anthony Duno Pensiun Setelah 70 Tahun Bekerja di AU AS
Kepala Staf Angkatan Udara, David Goldfein mengatakan, pasukan yang tersisa harus mampu bertempur di garis depan pada tahun depan.
"Kami sebagai negara, tidak menghasilkan cukup penerbang. Tidak cukup banyak menghasilkan pilot untuk memenuhi kebutuhan militer, bisnis, dan komersial," katanya.
Dia menyebut krisis pilot sebagai isu tingkat nasional. Selain pilot, penurunan mekanik pesawat juga mengalami penurunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.