Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Bisa Meninggal Pekan Depan jika Saudi Tak Lakukan Ini...

Kompas.com - 10/11/2017, 10:59 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera


SANA'A, KOMPAS.com — Ratusan orang Yaman yang menderita sakit parah diperkirakan akan meninggal dalam sepekan ke depan, kecuali Arab Saudi membuka blokadenya dan mengizinkan pengiriman suplai medis ke negara itu.

Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (9/11/2017), seorang dokter rumah sakit di ibu kota, Abdulrahman Al Ansi, mengatakan, semua apotek di Sana'a mengalami kekurangan obat-obatan untuk penyakit kritis, termasuk kanker, diabetes, dan gagal ginjal.

"Kami sangat kekurangan persediaan obat dan tidak akan punya obat penghilang rasa sakit, insulin, dan obat-obatan spesialis khusus pasien kami," katanya.

Sebelumnya, Ali, pasien berusia dua tahun yang menderita leukemia limfositik akut, meninggal akibat ketiadaan obat.

Baca juga: Saudi Serang Kampung di Yaman pada Tengah Malam, 30 Orang Tewas

Abdulrahman berharap Pemerintah Saudi membuka perbatasan serta membiarkan pasokan makanan dan obat-obatan sehingga pasien dapat diselamatkan.

"Bahkan, penderita diabetes akan mati. Ratusan orang akan meninggal pada pekan depan," ucapnya.

Ketegangan Arab Saudi dan Yaman sudah berlangsung sejak 2015. Kerajaan Saudi semakin memperketat blokade, baik di wilayah udara, darat, maupun laut, menyusul adanya serangan rudal dari pemberontak Houthi pada pekan lalu.

Baca juga: Pemberontak Yaman Tembakkan Rudal ke Arab Saudi, Apa yang Terjadi?

Arab Saudi terus melancarkan aksi militer untuk memberantas kelompok pemberontak Houthi yang menguasai Yaman.

Sebanyak 16 rudal dari jet tempur Saudi telah menyasar Kampung Hiran di Provinsi Hajjah, Selasa lalu. Serangan itu menewaskan 30 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com