BEIJING, KOMPAS.com - Di China, media sosial (medsos) negara Barat seperti Twitter, Facebook, maupun Instagram diblokir.
Sebab, di sana, sudah ada media sosial buatan China seperti Sina Weibo dan WeChat yang dianggap tidak menyebarkan informasi yang bisa menganggu keamanan nasional.
Namun, hal itu tak menghambat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menggunakan medsos favoritnya, Twitter.
Reuters.com memberitakan, sejak sampai di China Rabu (8/11/2017), tercatat ada lima kicauan yang dibuat presiden ke-45 AS tersebut.
Baca juga : Trump Desak China dan Rusia Hentikan Kerja Sama Ekonomi dengan Korut
Yang pertama adalah ucapan terima kasih kepada Presiden China, Xi Jinping atas keramahan kepada dirinya dan istri, Melania Trump.
On behalf of @FLOTUS Melania and I, THANK YOU for an unforgettable afternoon and evening at the Forbidden City in Beijing, President Xi and Madame Peng Liyuan. We are looking forward to rejoining you tomorrow morning! https://t.co/ma0F7SHbVU
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 8, 2017
Sementara tweet terakhir ketika Trump dan Xi berjalan dalam sebuah upacara selamat datang.
President Xi, thank you for such an incredible welcome ceremony. It was a truly memorable and impressive display! ????https://t.co/J9x51h1LBe pic.twitter.com/g4Z7mO5cV9
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 9, 2017
Tidak sekadar berkicau, Trump mengganti latar belakangnya ketika dia dan Melania berpose di samping Xi dan istrinya, Peng Liyuan.
Kicauan Trump tak pelak menjadi viral di Negeri Panda. Menempati peringkat ketiga setelah ulang tahun sebuah boyband, dan rilis majalah pop Asia.
Rata-rata warganet penasaran bagaimana presiden 71 tahun tersebut bisa memposting aktivitasnya di Twitter.
Baca juga : Bertemu Xi Jinping, Trump Klaim Temukan Solusi Jitu Atasi Korut
"Saya rasa dia melakukannya lewat wifi atau jaringan satelit," kata salah seorang pengguna Weibo.
BBC mewartakan, kebanyakan warga China mencoba menembus sistem dinding api (Firewall) China dengan jaringan virtual pribadi (VPN).
Namun, saat ini, pemerintah sudah memiliki cara untuk menghalangi warganet yang menggunakan VPN.
Jawaban dari rasa penasaran rakyat China diberikan Wakil Menteri Luar Negeri, Zheng Zeguang Kamis (9/11/2017).
"Kami membuka akses Twitter kepada kepala negara asing. Jadi, Presiden Trump bisa memposting sesuka hatinya," kata Zeguang.
Baca juga : AS dan China Sepakati Perdagangan Senilai Rp 3.379 Triliun
Alat Politik
Sudah sejak lama, Twitter menjadi medsos yang digunakan Trump baik sebelum atau saat menjadi presiden.
Tidak hanya mengumumkan kebijakan, Trump juga menggunakan Twitter untuk mengkritik lawan politik maupun pemimpin negara lain.
Sebelum kicauan Trump tentang rasa terima kasih kepada jamuan yang diberikan Beijing, dia pernah mengritik China karena dinilai lambat dalam menangani masalah Korea Utara (Korut).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya....they do NOTHING for us with North Korea, just talk. We will no longer allow this to continue. China could easily solve this problem!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 29, 2017