Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2017, 09:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Pemimpin tersingkir Catalonia, Carles Puigdemont, menuduh Uni Eropa (UE) membantu Spanyol untuk menghambat kemerdekaan Catalonia.

Sejak Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan 27 Oktober lalu, Spanyol langsung membekukan status otonomi khusus menggunakan Artikel 155 Konstitusi 1978.

Puigdemont dan empat menterinya bersembuyi di Belgia Senin (30/10/2017) pasca-Spanyol menjeratnya dengan tuduhan melakukan makar.

Selama masa pelariannya, Puigdemont berkali-kali menyatakan bahwa Spanyol tengah melakukan penindasan kepada Catalonia.

Selain itu, dia juga meminta UE bertindak dan mengecam tindakan represif yang dilakukan Perdana Menteri Mariano Rajoy.

Baca juga : Puigdemont Yakin Ada Upaya Penindasan dan Kekerasan dari Spanyol

Namun, Presiden UE Donald Tusk melalui Twitter menyatakan bahwa Spanyol tetap menjadi mitra dialog UE.

Sementara Jerman menegaskan tidak akan mengakui kemerdekaan wilayah yang memiliki 7,5 juta penduduk tersebut.

Sikap pasif UE, seperti diberitakan AFP, membuat presiden 54 tahun itu menuduh mereka membantu Madrid mempersulit kemerdekaan negaranya.

"Apakah Anda (UE) menerima referendum Catalonia, ataukah berusaha membantu Tuan Rajoy dalam kudetanya?" kecam Puigdemont.

Pernyataan itu disampaikan di depan 200 pendukung kemerdekaan Catalonia yang datang ke Brussels untuk mendukung Puigdemont.

Selain itu, Puigdemont juga menyerukan agar seluruh partai yang menginginkan kemerdekaan bersatu saat pemilu 21 Desember.

"Tidak ada pilihan lain selain bersatu bagi kemerdekaan Catalonia," tegas Puigdemont.

Pekan depan, Puigdemont dijadwalkan untuk menghadiri sidang pembelaan dirinya setelah Madrid menerbitkan surat Perintah Penangkapan Eropa (EAW).

Baca juga : Carles Puigdemont Serukan Persatuan Partai Separatis Catalonia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com