Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/11/2017, 08:12 WIB
|
EditorVeronika Yasinta


NEW DELHI, KOMPAS.com - Kabut asap tebal akibat tingkat polusi udara yang parah di New Delhi, India, menyebabkan kelumpuhan di beberapa aktivitas pokok di kota itu.

Sebanyak 50 penerbangan di Bandara Internasional Indira Gandhi harus ditunda pada Selasa (8/11/2017) pagi. Dua dari tiga landasan pacu tidak dapat beroperasi.
 
Laman The Indian Express, Rabu (8/11/2017) menulis, jarak pandang di landas pacu pesawat hanya 200 meter pada pukul 07.00-08.00 pagi waktu setempat.

Jarak pandang sedikit membaik sekitar pukul 11.00. Sementara, beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan hingga 9 November 2017.

Baca juga : Pagi Ini, New Delhi Diselimuti Asap Polusi Terburuk

Selain itu, pemerintah meminta sekolah dasar untuk meliburkan kegiatan belajar pada Rabu ini. Beberapa sekolah bahkan telah meliburkan muridnya sejak beberapa hari sebelumnya.

"Kami akan mengevaluasi situasi setiap jam untuk melihat apakah penutupan sekolah perlu diperpanjang," katanya Wakil Menteri Utama Delhi, Manish Sisodia, seperti dilansir dari AFP.

Pemerintah juga melarang kegiatan di luar ruangan kepada 6.000 sekolah tingkat menengah dan atas di ibu kota.

Asosiasi Medis India mengumumkan kondisi darurat kesehatan. Kabut tebal ini juga telah memicu kemarahan publik.

Baca juga : Sepanjang 2015, Polusi Sebabkan Kematian 9 Juta Orang

Pada Selasa (7/11/2017) pagi, situs Kedutaan Besar Amerika Serikat di New Delhi menulis, angka Particulate Matter (PM) 2,5, mencapai 703, atau dua kali dari level bahaya di angka 300.

PM 2,5 digunakan untuk mengukur polutan paling berbahaya bagi kesehatan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan New Delhi sebagai kota paling berpolusi di dunia, dengan tingkat kualitas udara yang lebih buruk daripada Beijing.

Laporan jurnal medis The Lancet menyebutkan, polusi udara yang buruk ini telah menewaskan 2,5 juta orang di India. Angka ini merupakan angka kematian tertinggi  di dunia akibat pencemaran udara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke