Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Ini, New Delhi Diselimuti Asap Polusi Terburuk

Kompas.com - 07/11/2017, 14:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


NEW DELHI, KOMPAS.com - Ibu Kota India, New Delhi, pada Selasab(7/11/2017) pagi diselimuti kabut tebal, akibat kualitas udara yang makin memburuk hingga mencapai level sangat berbahaya.

Dilansir dari AFP, Selasa (7/11/2017), dalam situs Kedutaan Besar Amerika Serikat di New Delhi, angka Particulate Matter (PM) 2,5, mencapai 703, atau dua kali dari level bahaya di angka 300. PM 2,5 mengukur polutan paling berbahaya bagi kesehatan.

Seorang pekerja bank, Naresh Yadab mengatakan, asap tebal telah memenuhi seluruh lingkungan ketika dia baru saja melangkahkan kaki keluar rumah.

"Aku batuk-batuk dan ada sensasi terbakar di mataku," katanya.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan polusi udara sendirian. Partisipasi masyarakat diperlukan untuk membantu pemerintah memperbaiki kualitas lingkungan.

Baca juga : Cara Paris Kurangi Polusi Kendaraan Bermotor

Kualitas udara di Delhi biasanya makin memburuk jelang musim dingin. Pada masa ini, polutan terperangkap udara dingin di sekitar tanah, sehingga mencegahnya menyebar ke atmosfer, atau dikenal sebagai inversi.

Pejabat Dewan Pengawas Polusi India, Dipankar Saha mengatakan, tingginya tingkat kelembaban udara dan kurangnya angin menyebabkan emisi terjebak di lingkungan.

"Kondisinya tak ada angin sehingga menyebabkan suasana seperti ini," ucapnya.

Tanda pagar #smog menjadi topik paling tren di Twitter sepanjang Selasa (7/11/2017) di India. Kicauan netizen dipenuhi kecaman agar pemerintah segera melakukan langkah tegas untuk mengurangi polusi.

Baca juga : Sepanjang 2015, Polusi Sebabkan Kematian 9 Juta Orang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan New Delhi sebagai ibukota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia, lebih buruk daripada Beijing.

Laporan jurnal medis The Lancet menyebutkan, polusi udara yang buruk ini telah menewaskan 2,5 juta orang di India. Angka ini merupakan angka kematian tertinggi di dunia akibat pencemaran udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com