Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mugabe Pecat Wakilnya demi Muluskan Jalan Sang Istri Jadi Presiden

Kompas.com - 07/11/2017, 09:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

HARARE, KOMPAS.com — Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dikenal sebagai sosok pemimpin diktator dan tiran.

Kediktatoran itu terlihat dari keputusannya memecat wakilnya, Emmerson Mnangagwa, Senin (6/11/2017).

Menteri Informasi Zimbabwe Simon Khaya Moyo menyatakan, Mnangagwa dipecat karena tidak profesional dalam menjalankan tugas.

"Wakil Presiden bersikap tidak loyal, tidak menghormati Presiden, dan curang," kata Moyo seperti dikutip BBC.

Mnangagwa, yang merupakan mantan Kepala Intelijen Zimbabwe, menjadi sosok yang populer di kalangan rakyat.

Baca juga: Sebut Mugabe Pria Penyakitan, Perempuan AS Ditahan di Zimbabwe

Pria 75 tahun itu digadang-gadang menjadi suksesor Mugabe yang kini telah berusia 93 tahun dan berkuasa selama 40 tahun sejak 22 Desember 1977.

BBCmenulis, pemecatan itu diduga merupakan cara Mugabe memuluskan jalan istrinya, Grace Marufu, maju menjadi presiden.

Grace berniat mencalonkan diri ketika berkampanye di Stadion Harare, Minggu (5/11/2017).

Selama beberapa bulan terakhir, Mnangagwa terlibat perang komentar dengan Grace.

Agustus lalu, Mnangagwa menuduh Grace mencoba meracuninya ketika tengah dirawat di Johannesburg, Afrika Selatan, dan Grace langsung membantah tuduhan tersebut.

Grace, yang menjalin perselingkuhan dengan Mugabe 1987 silam, adalah sosok kontroversial.

Tidak hanya dikenal sebagai perempuan yang glamor, boros, dan gila belanja, Grace juga memiliki beberapa macam tuduhan kekerasan.

Misalnya, 18 Januari 2009. Saat itu, Grace memerintahkan pengawal pribadinya menyerang fotografer Sunday Times, Richard Jones, di luar hotelnya.

Grace juga dituduh melakukan kekerasan terhadap model asal Afrika Selatan, Gabriella Engels, pada Agustus lalu.

Dua kasus itu berakhir tanpa ada hukuman bagi Grace karena dia memiliki imunitas politik.

Baca juga: Mugabe Ingin Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com