Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2017, 18:18 WIB
|
EditorAgni Vidya Perdana

TOKYO, KOMPAS.com - Sejumlah ancaman bom diterima kepolisian Jepang. Ancaman tersebut bersamaan dengan agenda kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Negeri Matahari Terbit itu.

Padahal ancaman bom termasuk hal yang sangat jarang terjadi di Jepang.

Kepolisian Jepang melaporkan ada sejumlah telepon dan pesan misterius yang mengatakan ada bom yang akan meledak.

Namun tidak satu pun dari ancaman tersebut yang benar-benar terjadi. Juga tidak ada seorang pun yang ditahan.

Baca juga: Berkunjung ke Jepang, Trump Bertemu Kaisar Akihito

Di prefektur Shiga, sebuah perusahaan kapal feri mengaku menerima telepon dari seorang pria yang mengatakan telah memasang bom pada salah satu kapal dan akan meledak dalam waktu satu jam.

Polisi berhasil menemukan kapal yang dimaksud dalam ancaman, namun tidak ditemukan bahan peledak.

"Sebanyak 290 penumpang dan kru kapal telah dievakuasi dengan selamat. Namun tidak ditemukan bahan peledak. Saat ini kami masih mencari pria penelepon ancaman tersebut," kata juru bicara polisi kepada AFP, Senin (6/11/2017).

Telepon ancaman juga diterima perusahaan feri di Hiroshima dengan isi ancaman yang serupa.

Kepolisian di Osaka juga mengaku menerima ancaman senada namun tetap tidak ditemukan bahan peledak.

Di Kyoto, operator kereta api mendapat pesan misterius yang mengatakan ada bom yang akan meledak di Stasiun Sanjo membuat operasional kereta terhenti dan berdampak pada 8.000 calon penumpang.

Trump berkunjung ke Jepang dalam rangkain tur di kawasan Asia untuk membahas ancaman nuklir Korea Utara.

Selain Jepang, Trump juga akan berkunjung ke Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina.

Baca juga: Mengintip Sekolah Pro Korea Utara di Jepang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com