Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Obat Tramadol ke Mesir, Perempuan Inggris Ditahan

Kompas.com - 04/11/2017, 12:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


KAIRO, KOMPAS.com - Pihak berwenang Mesir menahan seorang perempuan asal Inggris, Laura Plummer, karena membawa obat penahan rasa akit.

Dilansir dari The Guardian, Sabtu (4/11/2017), saat masuk ke wilayah Mesir pada Oktober lalu, Plummer membawa 290 butir Tramadol dan beberapa Naproxen untuk suaminya yang sakit.

Obat-obatan itu ditemukan di dalam kopernya.Kemudian, dia menandatangani pernyataan berbahasa Arab sebanyak 38 halaman.

Pernyataan itu diyakini Plummer berisi mengenai ketersediaanya untuk meninggalkan bandara sehingga dapat memulai liburannya di Laut Merah selama dua pekan.

Baca juga : 8 Remaja Mabuk Obat Tramadol di Pertigaan Jalan

Namun, dia malah dimasukkan ke dalam penjara sempit dengan 25 perempuan lainnya. Hampir satu bulan lebih, dia mendekam di sel tahanan.

Tramadol merupakan obat legal di Inggris, meskipun memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya. Sementara, Tramadol ilegal di Mesir karena dipakai sebagai pengganti heroin.

Keluarganya meyakini pihak berwenang Mesir menganggap obat-obatan itu sebagai narkoba. Kini, Plummer harus menghadapi hukuman 25 tahun penjara, bahkan hingga hukuman mati.

"Dia tidak melakukan kesalahan. Obat penghilang rasa sakit memang ada di kopernya, dia tidak menyembunyikannya." katanya ibu Plummer.

Setelah ditahan, Plummer sempat mengirim pesan ke ayahnya, bahwa dia sedang dalam masalah dan membutuhkan bantuan.

Saat sang ayah berusaha membalas, namun ponsel Plummer sudah mati. Ibu dan saudarinya telah ke Mesir untuk menjenguk Plummer sejak penangkapannya pada 9 Oktober 2017.

"Aku tidak bisa mengenalinya lagi. Dia seperti zombie di sana," kata keluarga Plummer.

Baca juga : Edarkan Dumolid dan Tramadol, Pemilik Toko Kosmetik Ditangkap

Rambut perempuan itu mulai rontok karena stres, bahkan ragu dapat melalui situasi ini.

Menurut keterangan keluarga, Plummer memiliki fobia terhadap toilet orang lain, sehingga tidak bisa berbagai toilet. Mereka khawatir hal tersebut akan memberi dampak trauma yang hebat.

Plummer dijadwalkan menjalani sidang ketiganya pada Kamis (9/11/2017). Plummer mendapat dukungan dari Kementerian Luar Negeri Inggris.

"Kami mendukung seorang perempuan warga negara Inggris dan keluarganya. Dia ditahan di Mesir," ujar juru bicara kementerian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com