Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tembakkan Rudal ke Markas ISIS di Somalia

Kompas.com - 04/11/2017, 11:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


WASHINGTON, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat telah melakukan serangan udara terhadap prajurit Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), pada Jumat (3/11/2017).

Serangan udara itu merupakan yang pertama kali dilakukan militer AS di Somalia. Laporan dari AFP, Sabtu (4/11/2017), menyebutkan serangan itu diklaim telah menewaskan beberapa pejuang ISIS.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Komandan Komando AS Afrika (AFRICOM).

Menurut wali kota Qandala, wilayah semi-otonomi Puntland, Jama Mohamed Qurshe, enam rudal telah menghancurkan sebuah markas ISIS di desa Buqa, sejauh 60 km dari wilayahnya.

Baca juga : AS: ISIS Masih Jadi Kekhawatiran Utama

"Penduduk lokal dan penggembala terkejut dan berlari keluar dari daerah tersebut," katanya, seperti ditulis VOA.

Sementara kitu, Juru bicara AFRICOM, Anthony Falvo mengatakan, tidak ada warga sipil yang berada di sekitar wilayah serangan.

"Militer telah menyerang target yang diincar," katanya.

Serangan pertama terjadi sekitar tengah malam waktu Somalia, dan hantaman rudal kedua pada pukul 11.00 waktu setempat.

Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah berulangkali menyerang pemberontak Somalia yang berasal dari kelompok Shabaab. Kelompok itu masih memiliki ikatan dengan Al Qaeda.

Namun, serangan rudal pada Jumat lalu dinilai sebagai langkah signifikan dalam perang melawan ISIS.

"Pasukan AS akan terus menggunakan semua tindakan yang tepat untuk melindungi orang Ameruka dan menghentikan ancaman teroris," katanya.

Baca juga : 2 Serangan dalam 2 Pekan, Somalia Pecat Kepala Intelijen dan Kepala Polisi

Sebelumnya, ISIS telah mengklaim serangan bunuh diri di Somalia pada Mei 2017. Serangan bom itu menewaskan sedikitnya lima orang. Aksi itu mengawali aktivitas Shabaab di wilayah tersebut.

Kelompok militan tersebut dipimpin oleh mantan ulama Shabaab, Abdiqadir Mumin. Mantan anggota kelompok Al Qaeda ini kemudian berpindah ke ISIS pada Oktober 2015.

Mumin lagir di Puntland dan tinggal di Swedia, sebelum akhirnya pindah ke Inggris pada 2000-an dan memperoleh kewarganegaraan Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com