Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pemimpin Catalonia Ikut Pemilu Ulang dari Belgia

Kompas.com - 04/11/2017, 08:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News


BRUSSEL, KOMPAS.com - Mantan pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont berniat untuk mencalonkan diri dalam pemilu ulang pada Desember 2017.

Jika diperlukan, dia akan berkampanye dari Belgia, tempatnya bersembunyi saat ini.

Dilansir dari VOA News, Jumat (3/11/3017), Puigdemont mengatakan, siap menjadi kandidat pemimpin Catalonia.

Seperti diketahui, dia dipecat oleh pemerintah Spanyol atas tuduhan mendorong pemisahan diri Catalonia dari Spanyol melalui referendum 1 Oktober lalu.

"Saya bisa melakukan kampanye dari mana saja, karena kita berada di globalisasi dunia," katanya.

Baca juga : Madrid Terbitkan Perintah Penahanan Internasional, Puigdemont Tetap Bertahan di Belgia

Komentar Puigdmont keluar saat pemerintah Spanyol menerbitkan surat perintah penahanan internasional.

Dia terbang ke Belgia bersama empat orang kabinetnya pada pekan ini, setelah pemerintah Spanyol menyingkirkannya dan 13 anggota kabinetnya dari pemerintahan Catalonia.

Jika perintah penahanan itu diberlakukan, Puigdemont mengaku akan melawannya tanpa mencari suaka politik.

Kepada televisi lokal Belgia, RTBF, dia menyatakan, akan menyerahkan diri ke pihak berwenang Belgia, bukan ke pengadilan Spanyol.

Namun, Puigdemont dijadwalkan hadir di pengadilan tinggi Spanyol pada Kamis (9/11/2017).

Baca juga : Delapan Pejabat Catalonia Ditahan

Pengadilan Spanyol telah memenjarakan 9 orang mantan anggota pemerintah Catalonia pada Rabu (8/11/2017).

Mereka adalah wakil presiden regional Catalonia, Oriol Junqueras, dan 8 anggota kabinet.

Mereka diselidiki atas tuduhan melakukan pemberontakan, penghasutan, dan dorongan untuk memerdekakan Catalonia dari Spanyol.

Puigdemont menilai, pemenjaraan 9 orang rekannya merupakan serangan terhadap demokrasi.

Di sisi lain, sebuah laporan yang dirilis pada Jumat (3/11/2017) menyebutkan, tingkat pengangguran di Catalonia meningkat tajam pada Oktober 2017.

Perusahaan yang beroperasi di wilayah itu memilih pindah untuk menghindari krisis politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VOA News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com