Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumba-lumba Tertua di Dunia Akhirnya Mati

Kompas.com - 02/11/2017, 16:56 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba hidung botol tertua yang hidup di akuarium mati hanya beberapa pekan memecahkan rekor setelah hidup lebih dari 40 tahun di penangkaran.

Nana, diperkirakan berusia 47 tahun, ditemukan tenggelam pada Selasa (31/10/2017) di Shimoda Aquarium, Shizuoka, wilayah tengah Jepang.

Kematian Nana terjadi hanya kurang dari sebulan setelah mamalia air itu genap 42 tahun dan 10 bulan berada di bawah perawatan manusia.

Catatan ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang seekor lumba-lumba di Kamogawa Sea World, di sebelah tenggara Tokyo.

Baca juga : Fakta Lumba-lumba, Makin Besar Otaknya, Makin Supel

Pengelola akuarium akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Nana si lumba-lumba.

"Sebelumnya Nana sudah kehilangan nafsu makannya," ujar Kiyoshi Sakamoto, dari Shimoda Aquarium, Kamis (2/11/2017).

Nana, yang menjadi buah bibir pemberitaan karena memecahkan rekor, mendapatkan penghargaan dan sertifikan khusus dari pemerintah kota Shimoda, bulan lalu.

"Nana adalah simbol dari akuarium ini dan sudah menarik banyak penggemar karena perilakunya yang manis," tambah Sakamoto.

Sakamoto melanjutkan, pengelola Shimoda Aquarium sedang mempertimbangkan untuk menggelar upacara khusus untuk mengenang Nana.

Nana ditangkap di lepas pantai Ito pada 1974 dan sejak itu dia tinggal di akuarium. Sepanjang hidupnya dia sudah melahirkan delapan anak dan ikut ambil bagian dalam pertunjukan lumba-lumba.

Di alam liar, lumba-lumba biasanya hidup antara 10-15 tahun, sementara jika mereka hidup di akuarium maka usia hewan ini bisa lebih panjang.

Baca juga : Unik, Lumba-lumba Purba Ini Makan Dengan Menghisap Mangsanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com