Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2017, 11:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perusahaan intelijen asal Amerika Serikat (AS), disebut membayar eks mata-mata Inggris Rp 2,2 miliar untuk mengoleksi dokumen keterlibatan Rusia dalam kemenangan Presiden Donald.

Fusion GPS, firma penyedia data intelijen, dibayar untuk mengotori citra Trump, yang saat itu masih merupakan saingan utama Hillary Clinton pada Pilpres AS 2016.

Fusion kemudian menyewa Christopher Steele, seorang mantan mata-mata dinas rahasia Ingris (MI6).

Dia disewa guna mengumpulkan berbagai dokumen yang memperlihatkan intervensi Rusia dalam pemilu AS yang dimenangkan Trump.

Data yang dikenal sebagai "Dokumen Trump" itu berisi konspirasi dan komunikasi yang dilakukan suami Melania Trump itu dengan Rusia selama lima tahun terakhir.

Di antaranya bukti Trump melakukan pelecehan seksual yang bisa dijadikan Kremlin untuk memeras presiden 71 tahun itu.

Tidak jelas berapa biaya yang harus dikeluarkan Fusion GPS untuk mendapatkan "Dokumen Trump".

Baca juga : Tim Hillary Clinton ?Membiayai? Berkas ?Kotor? Donald Trump

The Independent melansir, Orbis Business Intelligence, perusahaan Steele, menerima 168.000 dollar AS, atau Rp 2,2 miliar.

Namun, Trump dalam kicauannya di Twitter 29 Oktober lalu menyanggahnya.

Presiden ke-45 AS itu menyebut bahwa segala klaim fitnah yang dialamatkan kepadanya dihargai 12 juta dollar AS (Rp 162 miliar).

"Belum pernah aku melihat Republikan semarah dan sesolid ini setelah aku menaruh perhatian kepada kurangnya investigasi terhadap (Hillary) Clinton yang membuat dokumen bohong (sekarang 12 juta dollar AS?)..."

Steele sendiri mengatakan dia sudah menyerahkan dokumen kontroversial itu kepada dinas rahasia Inggris.

Alasannya, keberadaan dokumen itu bisa mempengaruhi keamanan di AS dan Inggris.

Baik Trump dan Kremlin sama-sama membantah adanya konspirasi untuk memenangkan pemilu pada 8 November 2016.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com