Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Tertinggal di Bandara New York, Maskapai Pakistan Minta Maaf

Kompas.com - 01/11/2017, 18:10 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Dua jenazah warga negara Pakistan yang seharusnya diterbangkan ke kota Lahore, Pakistan, tertinggal di Bandara John F Kennedy, New York, AS.

Maskapai penerbangan internasional Pakistan (PIA) pun meminta maaf, pada Rabu (1/11/2017), atas insiden memalukan tersebut.

Kelalaian itu terjadi pada Sabtu (28/10/2017) lalu di Bandara John F Kennedy, saat maskapai Pakistan itu bersiap untuk penerbangan terakhir dari AS ke Lahore, Pakistan, melalui Manchester.

Rute tersebut kemudian ditangguhkan karena mengalami kerugian finansial.

Baca juga: Pakistan, Pesona Infrastuktur, dan Kenikmatan Semu

Kedua jenazah yang tertinggal pertama adalah atas nama Nasir Ali, telah tiba di Lahore pada Rabu (1/11/2017) dengan penerbangan Etihad Airways.

Sedangkan yang kedua, atas nama Nauman Badar, akhirnya dimakamkan di Maryland, AS.

Kepala Maskapai Penerbangan Internasional Pakistan (PIA) Musharraf Rasool Cyan telah memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan atas kelalaian tersebut.

"PIA menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan karena kelalaian yang terjadi. Kami turut berbelasungkawa pada pihak keluarga jenazah," ujar juru bicara maskapai dalam pernyataan resmi.

Dilansir dari AFP, PIA sempat menjadi yang terdepan dalam penerbangan komersil di Pakistan.

Sampai pada 1970-an, mulai terlibat berbagai kontroversi, termasuk hutang miliaran dolar dan isu kemungkinan pemberian jaminan oleh pemerintah.

Penerbangan domestiknya kerap tertunda karena penumpang VIP, sementara stafnya pernah tertangkap menyelundupkan barang hingga narkotika.

Di 2013, salah satu pilotnya juga harus ditahan karena kedapatan tengah dalam keadaan mabuk saat akan menerbangkan pesawat berpenumpang 156 orang.

Baca juga: Semua Toilet Mampet, Pesawat Pakistan Mendarat Darurat di Manchester

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com