SALT LAKE CITY, KOMPAS.com - Seorang perawat di Utah, Amerika Serikat (AS), memenangkan gugatan dan menerima ganti rugi Rp 6,7 miliar Selasa (31/10/2017).
Uang tersebut dia terima karena menjadi korban dari arogansi polisi Salt Lake City.
Kasus berawal pada 26 Juli ketika Alex Wubbels, perawat di Universitas Utah, terlibat argumen dengan Detektif Jeff Payne dari Kepolisian Salt Lake City.
Saat itu, Payne meminta Wubbels mengambil sampel darah dari seorang pasien bernama William Gray.
Gray adalah petugas cadangan di kantor polisi Rigby, Idaho, uang terlibat kecelakaan di Sardine Canyon.
Wubbels menolak dengan berpatokan pada kebijakan rumah sakit.
Baca juga : Pangdam Wirabuana Ingatkan Kapolda Sulselbar soal Arogansi Polisi
Selain karena Payne tidak bisa memberikan jaminan berupa surat tugas, Gray tengah tidak sadarkan diri.
Payne yang bersikeras memiliki jaminan secara tiba-tiba menahan Wubbels, dan memborgolnya di luar rumah sakit.
Wubbels meronta dan berteriak bahwa dia tidak melakukan kesalahan apapun.
Wubbels sempat berada di dalam mobil polisi sebelum dilepas 20 menit kemudian. Dia menanyakan apa dasar dirinya ditangkap dan diborgol kepada salah satu petugas kepolisian Salt Lake.
Namun, petugas itu hanya menjawab enteng. Wubbels dianggap merintangi penyidikan Payne sehingga diborgol.
Baca juga : Pelaku Penembakan Universitas Utah Punya Catatan Kriminal Lain
Wubbels tidak terima. Bersama pengacaranya, Karra Porter, mengajukan gugatan ke Pengadilan Utah.
Pada 13 September, Wali Kota Salt Lake, Jackie Biskupsi, mengumumkan penyelidikan internal kepada Payne dan Letnan James Tracy yang membantu penangkapan Wubbels.
Kemudian 31 Agustus, Porter mengajukan bukti berupa rekaman video yang ada di seragam Payne.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.