Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Algooth Putranto

Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

Kemerdekaan Catalonia, Trauma Indonesia?

Kompas.com - 01/11/2017, 13:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Sayangnya, dalam hal ancaman disintegrasi wilayah makmur di Indonesia, Jakarta belum teruji. Satu-satunya ancaman disintegrasi daerah makmur di Indonesia hanya terjadi ketika masyarakat Bali melontarkan pekik merdeka karena ketersinggungan budaya pada awal 2000-an, itu pun dengan eskalasi sangat kecil dan singkat.

Kurangnya pemahaman tersebut membuat pilihan diksi dalam komunikasi yang dilontarkan Indonesia cenderung menyederhanakan persoalan Catalonia sebagai krisis integrasi kebangsaan tanpa mencoba menjadi jembatan konflik.

Dalam kasus Catalonia merdeka, peran sebagai jembatan konflik yang selalu berhasil dijalankan pemerintah Indonesia dalam kerangka politik luar negeri bebas aktif melalui dialog para pihak untuk mendapatkan kesepahaman rupanya belum menemukan jalannya.

Padahal dengan rumitnya krisis di Catalonia saat ini, dengan terlibat aktif, pemerintah Indonesia, yang sadar memiliki potensi ancaman disintegrasi serupa di masa mendatang, dapat memetik pelajaran sekaligus mempersiapkan obat yang ampuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com