Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tingkatkan "Program Pemeriksaan Ekstrem"

Kompas.com - 01/11/2017, 10:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) bakal semakin memperketat pemeriksaan kepada setiap pendatang yang datang.

Hal itu diungkapkan Presiden Donald Trump di akun Twitter-nya pasca-aksi teror bermobil yang menimpa New York Selasa (31/10/2017) waktu setempat.

Dilansir AFP, Trump berkicau telah memerintahkan dinas keamanan AS (Homeland Security) untuk meningkatkan Program Pemeriksaan Ekstrem (Extreme Vetting Program).

Program pemeriksaan itu tidak hanya mencakup wawancara tentang asal, tujuan ke AS, maupun ideologi yang dianut si pendatang.

Namun, program itu mengharuskan pendatang membagi kontak dan sandi peralatan elektronik kepada dinas keamanan AS.

Baca juga : Aksi Teror Bermobil Kejutkan New York, 8 Tewas dan Lusinan Terluka

"'Berperilaku diplomatis' sah-sah saja. Tapi tidak untuk kasus ini (teror New York)!" kicau Trump.

Pekan kemarin, Badan Keamanan Transportasi AS juga mengumumkan kepada seluruh maskapai dunia untuk mengajukan pemeriksaan tambahan sejak calon penumpang menjalani prosedur check-in.

Sementara itu, Belgia dan Argentina sudah memastikan berapa jumlah warganya yang menjadi korban, baik tewas maupun terluka.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Belgia, Didier Reynders menyebut korban tewas seorang wanita asal Roulers, sebuah daerah di selatan Flanders.

"Dia berada di New York untuk liburan bersama ibu dan adiknya," kata Reynders kepada kantor berita lokal dikutip oleh AFP.

Selain itu, Reynders juga memastikan tiga orang Belgia yang terluka serius tengah menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Manhattan.

Adapun Argentina mengonfirmasi lima warganya tewas dalam teror yang dilakukan imigran asal Uzbekistan bernama Sayfullo Saipov tersebut.

Kelima korban berasal dari Kota Rosario dan datang ke New York karena menghadiri reuni sekolah.

Sementara satu orang yang terluka bernama Martin Ludovico Marro yang kini tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Presbyterian, Manhattan.

"Dia mengalami luka yang, untungnya, tidak membahayakan nyawa," demikian penjelasan Kementerian Luar Negeri Argentina.

Baca juga : Teror New York Tambah Aksi Serangan Bermobil di Seluruh Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com