BBBIQ terbentuk atas inisiasi Konsul Jenderal RI untuk Negara Bagian New South Wales, Queensland dan South Australia Yayan GH Mulyana.
Yayan menuturkan lahirnya BBBIQ dalam rangka mendukung program Presiden Joko Widodo yang meminta untuk lebih menggencarkan promosi Indonesia di Australia.
Menurut Yayan BBBIQ dikonsep sejak April tahun ini. "BBBIQ dalam rangka mempererat hubungan Indonesia dan Australia.
Dan keeratan hubungan ini diterjemahkan lewat budaya dan bahasa," ujar diplomat asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini.
Sebelum di Queensland, balai serupa sudah terbentuk di Negara Bagian New South Wales dan Western Australia.
Sementara itu, Ketua Umum BBBIQ Halim Nataprawira mengatakan, salah satu fungsi BBBIQ adalah memperluas pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia. Selain itu, balai juga fokus mempromosikan budaya Indonesia di Negeri Kanguru itu.
Halim mengaku berat untuk menjalankan fungsi tersebut. Bahkan, kata dia, targetnya saat ini adalah hanya mempertahankan jumlah sekolah yang masih mengajarkan bahasa Indonesia.
"Kita coba pertahankan," ujar Halim.
(Baca: Nan Jauh di Sana, Orang Rusia Mulai Belajar Bahasa Indonesia)
Halim bercerita hingga akhir 90'an, masih banyak sekolah di Queensland yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Namun, sejak peristiwa bom Bali, pengajaran Bahasa Indonesia merosot drastis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.