Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma 10 Menit Tahanan Palestina Ini Boleh Bertemu Anaknya yang Sekarat

Kompas.com - 31/10/2017, 18:54 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Al Jazeera

JERUSALEM, KOMPAS.com - Seorang Palestina yang menjadi tahanan politik Israel, mendapat kesempatan bertemu dan dengan sang anak yang tengah sakit parah di sebuah rumah sakit.

Kesempatan tersebut sangat langka mengingat status sang ayah yang sebagai tahanan politik.

Namun akhirnya pihak pengadilan Israel mengizinkan keduanya bertemu, meski hanya selama 10 menit.

Sang ayah, Rajab Tahhan, adalah tahanan politik yang harus menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Sedangkan sang anak, Majd adalah pasien leukimia yang kondisinya semakin memburuk. Keduanya dipertemukan di Rumah Sakit Hadassah di Jerusalem.

Baca juga: Dituduh Menghasut, 8 Media Palestina Digerebek Otoritas Israel

Pengadilan Israel yang menangani kasus Rajab, memberikan sejumlah persyaratan yang sulit agar ayah dan anak itu bisa bertemu.

"Mereka (pengadilan Israel) tidak mengizinkan ada orang lain di ruangan yang sama dengan Majd saat ayahnya masuk," ujar Bassem Tahhan, paman Majd kepada Al Jazeera.

"Padahal Majd tidak bisa ditinggalkan sendiri walaupun sedetik karena kondisinya. Harus ada yang mendampinginya selama 24 jam," tambahnya.

Kisah Rajab dan Majd ini akhirnya mendapat perhatian media setelah kondisi kesehatan sang anak mulai memburuk awal Oktober ini.

Majd, yang kini berusia 19 tahun, hanya sempat menghabiskan waktu bersama sang ayah selama dua tahun delapan bulan, karena Rajab yang berulang kali ditahan Israel.

Menurut cerita keluarga, Rajab bahkan sampai tidak mengenali anaknya, terlebih setelah kondisi fisiknya berubah karena kanker.

"Dia (Rajab) terus saja bertanya (pada Majd) siapa kakeknya, siapa pamannya, atau anggota keluarga lainnya, hanya untuk memastikan bahwa yang di hadapannya adalah anaknya," ujar Bassem.

Saat kunjungan telah berakhir, Majd pun berseru kegirangan karena dapat bertemu lagi dengan ayahnya.

Baca juga: Interpol Masukkan Palestina sebagai Anggota meski Ditentang Israel

Tahanan Politik Israel

Rajab pertama kali ditahan pada 1998 karena membunuh penduduk Israel.

Dia sempat dibebaskan pada 2011 di bawah perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dengan Hamas, gerakan perlawanan muslim yang bermarkas di Gaza.

Namun tiga tahun kemudian, Rajab bersama para tahanan lain yang telah dibebaskan kembali ditangkap Israle, setelah tiga warga Israel menghilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com