Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Polisi Catalonia: Patuhi Titah Raja atau Puigdemont

Kompas.com - 29/10/2017, 10:49 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com – Pasukan kepolisian Catalonia, Mossos d'Esquadra, menghadapi dilema.

Antara mematuhi pemimpin sementara yang didaulat Raja Spanyol, Mariano Rajoy, atau tetap setia kepada Carles Puigdemont, pemimpin pemerintah regional yang digulingkan Madrid.

Kantor berita AFP, Minggu (29/10/2017), melaporkan, Rajoy telah menerapkan pemerintahan secara langsung atas wilayah semi otonom Catalonia pada Sabtu (28/10/2017).

Madrid mengambil langkah tegas setelah mayoritas anggota parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Spanyol pada Jumat (27/10/2017).

Tak lama setelah Raja mengeluarkan keputusannya, Kementerian Dalam Negeri pun mengambil alih kekuasaan Mossos d'Esquadra yang beranggotakan sekitar 16.000 personil polisi.

Baca: Parlemen Catalonia Deklarasikan Kemerdekaan dari Spanyol

"Ada banyak ketegangan. Ada banyak ketakutan dan kecemasan di seluruh pasukan, terlepas dari apakah rakyat mendukung kemerdekaan atau menentangnya - seperti dalam kasus saya," kata Vicente, seorang petugas Mossos yang menolak memberikan nama aslinya kepada AFP.

Petugas kepolisian lokal Catalonia, atau biasa disebut Mosso dEsquadra,  berdiri menjaga demonstran warga Catalonia pro-kemerdekaan di depan delegasi pemerintah Spanyol di Barcelona, 19 Oktober 2017. AFP PHOTO/PAU BARRENA Petugas kepolisian lokal Catalonia, atau biasa disebut Mosso dEsquadra, berdiri menjaga demonstran warga Catalonia pro-kemerdekaan di depan delegasi pemerintah Spanyol di Barcelona, 19 Oktober 2017.
"Pasukan sangat terbelah," tambah Manel, seorang anggota Mossos yang telah lebih dari satu dekade bertugas sebagai polisi di Catalonia.

"Ada yang senang jika Madrid memerintah, tapi banyak orang lain juga khawatir." "Atmosfernya susah, ada argumen, sorakan-sorakan, situasi sangat tegang antar-rekan kerja," kata Vicente.

Selain Mossos, satu-satunya angkatan bersenjata yang berada langsung di bawah kendali pemerintah regional Catalonia sebelum diambil alih.

Sekitar 6.000 anggota polisi nasional bertugas secara permenan di Catalonia.

Pada 1 Oktober, ketika hasil referendum menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Catalonia menginginkan kemerdekaan, pasukan polisi wilayah itu pun sudah menghadapi dilema: pemerintah mana yang harus dipatuhi?

Baca: Catalonia Deklarasikan Kemerdekaan, Spanyol Gunakan "Artikel 155"

Kini dilema itu semakin tajam setelah Madrid memutuskan untuk mengendalikan secara langsung pemerintahan di Catalonia dan membubarkan struktur inti dari kekuasaan pemerintahan lokal.

Petugas kepolisian lokal Catalonia, atau biasa disebut Mosso dEsquadra, berdiri menjaga demonstran warga Catalonia pro-kemerdekaan di depan delegasi pemerintah Spanyol di Barcelona, 19 Oktober 2017. AFP PHOTO/PAU BARRENA Petugas kepolisian lokal Catalonia, atau biasa disebut Mosso dEsquadra, berdiri menjaga demonstran warga Catalonia pro-kemerdekaan di depan delegasi pemerintah Spanyol di Barcelona, 19 Oktober 2017.
Bagi pasukan polisi kawasan Catalonia yang disebut Mossos d'Esquadra, pengalaman itu memilukan secara emosional dan reaksi petugas dan komandan mereka bercampur-baur.

Pada 1 Oktober lalu, sebagian besar petugas memilih untuk tidak ikut melakukan intervensi, seperti dilaporkan Voice of America.

Namun, lainnya mematuhi perintah Madrid dan, menurut beberapa catatan, menutup tiga kali lebih banyak tempat pemungutan suara daripada polisi nasional dan Garda Sipil.

Pada Sabtu (28/10/2017), setelah pelucutan kekuasaannya oleh Rajoy, Puigdemont pun mengeluarkan seruan agar mayoritas warga Catalonia yang mendukung kemerdekaan untuk melakukan perlawanan secara damai kepada Madrid.

Situasi itu tentu saja menyulitkan petugas keamanan dalam mengambil sikap mereka: mematuhi pemerintah pusat Spanyol atau Catalonia di bawah Puigdemont yang telah dipecat Madrid?

Baca: Puigdemont Nyatakan Perlawanan Damai terhadap Madrid

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com