Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ancam Kirim Militer Besar-besaran jika Korut Pakai Senjata Nuklir

Kompas.com - 28/10/2017, 12:35 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat kembali mengingatkan Korea Utara untuk tidak menggunakan senjata nuklir. Jika tidak, AS akan mengerahkan kekuatan militer besar-besaran untuk menghentikan Korut.

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Sabtu (28/10/2017), menegaskan bahwa AS akan mengambil tindakan tegas jika Pyongyang menyerang negara adidaya tersebut.

"Setiap serangan terhadap AS atau sekutunya akan dikalahkan. Setiap penggunaan senjata nuklir oleh Korut akan berhadapan dengan respons militer yang masif, efektif, dan besar," kata Mattis saat jumpa pers dalam kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan, Sabtu.

Mattis menyebutkan bahwa Washington tidak bisa menerima penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara. Ia tidak menyebutkan jenis penggunaan senjata nuklir yang akan memicu kemarahan Paman Sam.

Baca juga : Ancaman Nuklir Korut Berada pada Titik Kritis dan Makin Dekat

Kedatangan Mattis ke negara tetangga Korut ini dilakukan menjelang kunjungan pertama Presiden AS Donald Trump ke Koresl bulan depan. Kunjungan Trump itu merupakan bagian dari tur ke Asia dan ia juga akan melawat ke Jepang, China, Vietnam, dan Filipina.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terlihat dalam sebuah perayaan untuk ilmuwan dan insinyur nuklir yang berkontribusi dalam percobaan bom hidrogen, dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (10/9/2017). ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terlihat dalam sebuah perayaan untuk ilmuwan dan insinyur nuklir yang berkontribusi dalam percobaan bom hidrogen, dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (10/9/2017).
Trump diharapkan akan menyampaikan pidato di parlemen Korsel dan mengunjungi pangkalan militer AS di negara tersebut dalam kunjungan dua hari pada selama 7-8 November 2017.

Mattis berulang kali menekankan adanya langkah diplomatik untuk mengurangi ketegangan selama perjalanan Trump ke Asia. Ia menegaskan bahwa AS "tidak terburu-buru berperang" dan tujuannya adalah "bukan perang" menentang Korut.

Baca juga : Korut: Perang Nuklir Bisa Meletus Kapan Saja

Korut diperkirakan memiliki sekitar 10.000 artileri dan setidaknya 50 rudal jarak pendek yang ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Korsel.

Di bawah pimpinan Kim Jong Un, negara tersebut telah membuat kemajuan signifikan dalam teknologi atom dan rudalnya.

Sejak Kim menjadi penguasa pada 2011, ia telah mengawasi empat dari enam uji coba nuklir Korut. Ia memuji senjata nuklirnya sebagai "pedang berharga" untuk melindungi negaranya dari kemungkinan invasi oleh "musuh imperialis" AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com