Di antara jenis-jenis perundungan, ejekan, dan fitnah atau umpatan adalah yang paling banyak dialami murid. Jumlahnya mencapai 62,5 persen.
Bullying secara online dengan komputer dan ponsel juga meningkat 3,3 persen, dengan kenaikan tertinggi terjadi di sekolah menengah atas.
Sementara, tindak kekerasan di tingkat SD, SMP, dan SMA meningkat 2.651 kasus menjadi 59.457 kasus.
Pada 2015, seorang remaja perempuan berusia 15 tahun, memilih bunuh diri. Dalam catatan di buku hariannya, dia menulis bahwa dia tidak ingin dirundung.
Awalnya, sekolah menolak klaim orangtua yang menyatakan kematian anaknya akibat perundungan. Sekolah berpendapat anak itu hanya "diejek".
Ibu dari siswi yang bunuh diri itu, Junko Nakashima, diberi tahu oleh anaknya bahwa sang guru tidak mengerti bahwa anaknya telah diabaikan, dan diusik oleh teman sekelas.
"Jika saja guru mampu menghadapi situasi itu," kata sang ibu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.