CATALONIA, KOMPAS,com - Krisis politik di Spanyol, yang terjadi karena keinginan Catalonia merdeka, mengalami antiklimaks.
Itu setelah Presiden Catalonia, Carles Puigdemont, mengumumkan tidak akan menggelar pemilu cepat atau pemilu dini.
Sebelumnya, harian Barcelona La Vanguardia melaporkan, Puigdemont mewacanakan menggelar pemilu dini 20 Desember mendatang.
Pemilu itu dianggap sebagai nilai tawar yang diberikan Catalonia kepada Spanyol.
Tujuannya, Perdana Menteri Mariano Rajoy batal mengaktifkan Artikel 155 Konstitusi 1978 dimana Madrid bakal mencabut status otonomi Catalonia, dan mengambil alih pemerintahan secara langsung.
Namun, pada konferensi pers yang dilaksanakan pada pukul 17.00 waktu setempat Kamis ini (26/10/2017), Puigdemont memberikan pernyataan yang abu-abu.
Baca: Spanyol Tak Berikan Pilihan, Catalonia Tetap Ingin Merdeka
Dilansir dari Euronews, Puigdemont sempat mempertimbangkan pemilihan dini. Namun, dia melihat bahwa Madrid tidak memberikan jaminan bahwa Artikel 155 tidak akan dijatuhkan kepada Catalonia.
"Karena itu, saya tidak akan mengumumkan pemilihan dini," ujar Puigdemont di hadapan ribuan pendukung pro-kemerdekaan Catalonia.
Meski begitu, Puigdemont bersikap plinplan dengan tidak memproklamirkan kemerdekaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.