Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hillary Clinton “Membiayai” Berkas “Kotor” Donald Trump

Kompas.com - 26/10/2017, 10:45 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mendapat angin berkat sebuah laporan bahwa tim Hillary Clinton mendanai pengumpulan berbagai berkas tuduhan yang menghubungkan Trump dengan Rusia.

Di masa-masa akhir kampanye menjelang Pilpres AS 2016, muncul kabar tak berdasar bahwa ada rekaman video tentang Trump, saat itu masih calon presiden, bersama seorang pelacur di sebuah hotel di Moskwa.

Tim kampanye untuk calon Presiden AS, Hillary Clinton, dan Komite Nasional Demokrat (DNC) dilaporkan membantu mendanai upaya-upaya tersebut.

"Korbannya adalah Presiden," kicau Trump, Rabu (25/10/2017) seperti dilaporkan BBC.

Menurut laporan media AS, Perkins Coie, sebuah firma hukum yang mewakili Tim Kampanye Hillary dan DNC menyewa agen intelijen Fusion GPS pada April 2016.

Fusion GPS, yang berbasis di Washington DC, dibayar untuk mengotori citra Trump, yang saat itu masih merupakan saingan utama Hillary pada Pilpres AS 2016.

Baca: Hillary: Trump, Presiden Paling Berbahaya dalam Sejarah  AS

Perusahaan intelijen tersebut kemudian menyewa Christopher Steele, mantan mata-mata Inggris yang sebelumnya bekerja di Rusia, untuk mengelola penelitian tersebut.

Menggunakan sumber yang tidak disebutkan namanya, ia menyebut bahwa Trump telah berkolusi dengan para pejabat Rusia selama kampanye pemilihan.

Suatu berkas yang tidak dilengkapi bukti juga meyebut bahwa mata-mata Kremlin memfilmkan Trump saat bersama seorang pelacur di hotel Ritz-Carlton di Moskwa pada 2013.

Penelitian ini pada awalnya didanai oleh perusahaan konsultan Partai Republik sendiri, yang menarik diri begitu Trump ditetapkan sebagai calon presiden partai tersebut.

Tim kampanye Hillary kemudian mengambil alih, menurut laporan tersebut.

Baca: Hillary Clinton: Trump Tak Lagi Lucu, Dia Berbahaya

Saat berangkat ke Dallas, Texas, Rabu (25/10/2017), Trump mengatakan kepada wartawan di halaman Gedung Putih, "Sangat menyedihkan apa yang mereka lakukan dengan berkas-berkas palsu ini."

Dia menambahkan, "Hillary Clinton selalu menyangkalnya, Demokrat selalu menyangkalnya. Saya pikir ini merupakan aib. Ini hal yang sangat menyedihkan tentang politik negeri ini."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com